Kisah Wahab Sebentar Lagi Naik Haji dari Hasil Nyadap Karet, Bisa Kuliahkan 4 Anak
Wahab (57) tersenyum sumringah karena sebentar lagi bisa mewujudkan impiannya ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Wahab (57) tersenyum sumringah karena sebentar lagi bisa mewujudkan impiannya ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji.
Dia bersama istrinya, Zalmiah dijadwalkan berangkat haji tahun 2020 kemarin namun tertunda karena ada wabah virus Corona atau Covid-19.
"Perasaannya senang akhirnya bisa berangkat (naik haji)," kata Wahab dijumpai Tribunsumsel.com saat mengikuti vaksinasi Covid-19 di RSUD Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Selasa (30/3/2021).
Petani karet di Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara ini pantang menyerah.
Meskipun harga karet saat ini tidak stabil bahkan kadang-kadang anjlok namun Wahab tak pernah mundur berjuang meraih impiannya ke Baitullah.
Kunci sukses dalam kamus hidup Wahab adalah tidak mudah putus asa.
"Walaupun karet murah, tapi kita harus usaha terus, jangan mudah putus asa, nyadap terus," katanya.
"Jangan harga karet turun kita tidak nyadap lagi, itu salah, kita harus terus nyadap, ada saatnya harga karet naik," tambah Wahab.
Dia mengaku bisa berangkat haji bersama sang istri untuk yang pertama kalinya ini merupakan hasil dari menyadap karet.
Pria kelahiran tahun 1964 ini menyicil setoran haji dari tahun 2012 dan akhirnya dijadwalkan berangkat tahun 2020.
"Sebenarnya kami berangkat tahun kemarin, karena ada Corona jadi tertunda, mudah-mudahan tahun ini bisa berangkat, doakan kami sehat terus, hari ini saya sama istri ikut vaksin (Covid-19)," kata Wahab.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, hasil dari menyadap karet tak hanya bisa memberangkatkannya ke Mekkah.
Dia juga bisa menyekolahkan 4 anaknya hingga ke perguruan tinggi.
"Anak saya ada empat, alhamdulillah tiga sudah selesai kuliah, tinggal satu lagi yang masih kuliah," katanya.
Di usianya yang sudah menginjak lebih dari setengah abad, Wahab mengaku masih menyadap karet miliknya sendiri.
Tubuhnya yang masih kuat dimanfaatkannya untuk mencari pundi-pundi rupiah dari getah karet.
"Sampai sekarang saya masih nyadap, harga karet sekarang tidak stabil, lima ribu sampai tujuh ribu per kilo, mudah-mudahan bisa naik terus," harapnya.
Area lampiran