Keponakan Gemetar Temukan Guru Ngaji Tewas Tergeletak di Jalan Setapak, Kepala Sebelah Kanan Hancur
Punggungnya ada luka sayat benda tajam, kaki kanannya hampir putus, kepala sebelah kanan hancur seperti dihantam benda tumpul.
Ia tak menyangka Supriyo yang dikenal sosok panutan meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan.
"Itu semua badannya kena darah, mulutnya keadaan terbuka mungkin saat kejadian teriak minta tolong tapi nggak ada yang tahu karena memang jalannya sepi," kata Misli, Jumat (26/3/2021).
Misli mengatakan, pihak keluarga masih menebak-nebak siapa pembunuh Supriyo.
Tapi itu sulit, sebab semasa hidup Supriyo tak pernah berkeluh kesah memiliki musuh.
Sehari-harinya Supriyo dari pagi hingga siang hari hanya beraktivitas di sawah.
Sore hari mengajar mengaji 50 anak didiknya di rumah.
"Orangnya pendiam nggak pernah marah," ujarnya.
Kini keluarga berharap polisi bisa segera menangkap pelaku dan memberi hukuman yang setimpal.
"Ya tentu kami sangat terpukul. Keluarga inginnya kalau pelaku ketangkap bisa dihukum mati," pungkasnya.
Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Fajar Bangkit Sutomo, mengatakan pihaknya tengah mencari siapa pembunuh Supriyo.
Jumat (26/3/2021) sore, penyidik menurunkan Unit K-9 ke TKP untuk mendeteksi jejak pelaku.
Karena kondisinya hujan, regu pemburu itu kesulitan mencium jejak pelarian pelaku.
Anjing pelacak itu malah berlari menuju rumah korban yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
"Anjing pelacak itu malah lari ke rumah korban. Itu lari kesana karena sample yang dicium anjing darah korban," ujar Fajar, Jumat (26/3/2021).

Ketika kejadian berlangsung, kata AKP Fajar, tidak ada warga yang mengetahui.