Berita Muratara

10 Meter Naik Motor, Ular Kobra Tiba-Tiba Ada di Stang, Tangan Langsung Dipatuk

Sepriansyah, warga Kelurahan Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), dipatuk ular.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Istimewa
Kolase Tribunsumsel.com, Tangan Sepriansyah, warga Kelurahan Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), dipatuk ular Kobra. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sepriansyah, warga Kelurahan Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), dipatuk ular.

Kini kondisi Sepriansyah sudah membaik, namun masih dirawat di Puskesmas Karang Dapo. 

"Iya (saya dipatuk ular), kini masih di Puskesmas (Karang Dapo)," kata Sepriansyah kepada Tribunsumsel.com, Kamis (25/3/2021). 

Sepriansyah mengungkapkan dia dipatuk ular pada Rabu (24/3/2021) setalah makan malam antara waktu Magrib dan Isya. 

Baca juga: Dengar Kabar 2 Bandar Narkoba di Muratara Ditangkap, Bupati Devi : Ini Kabar Baik

Diceritakan awalnya Sepriansyah hendak membeli rokok ke warung adik iparnya mengendarai sepeda motor Honda Vario. 

Saat motornya berjalan lebih kurang 10 meter, tiba-tiba muncul ular kobra berdiri di setang motornya. 

Sepriansyah meyakini tubuh ular itu terjepit di rem tangan motornya sebelah kiri. 

Sepriansyah kaget dan langsung melepas sepeda motornya. 

"Mau pasang tunjang (standar motor) tidak berani lagi, langsung saya lepas motor saya," katanya.

Karena gelap, Sepriansyah memanggil tetangganya dan meminjam senter untuk mencari ular tersebut. 

Setalah dicari, ternyata ular itu masih berada di bawah motornya. 

Tetangganya langsung memukul ular kobra berukuran kecil itu hingga mati. 

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pria Diduga Bandar Narkoba di Rawas Ilir Muratara, Bawa Ekstasi 100 Butir

Sepriansyah sampai tak sadar bahwa tangan kirinya sudah dipatuk ular. 

"Kata tetangga saya coba lihat tangan kamu, mungkin sudah kena patuk, pas saya lihat benar ada darah."

"Saya tidak sadar, tidak terasa dipatuk ular itu, tangan saya sudah berdarah," cerita Sepriansyah. 

Melihat tangannya berdarah, Sepriansyah disarankan tetangganya segera ke klinik pengobatan. 

Karena di klinik tak ada obat anti bisa ular, Sepriansyah langsung ke Puskesmas Karang Dapo untuk mendapat penanganan medis.

"Pas saya di Puskesmas langsung ditangani perawatnya, alhamdulillah obatnya ada, kini sudah agak mendingan," katanya.

Dia kini masih dirawat di Puskesmas dan berharap segara sembuh, serta tidak terjadi hal fatal. 

"Mohon doanya semoga saya cepat sehat, semoga tidak terjadi apa-apa," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved