Berita Palembang

Mengunjungi Kafe Kurangi Kejenuhan di Masa Pandemi, Ini Yang Harus Tetap Diperhatikan

Kalau tempatnya ramai aku lebih baik enggak ke sana. Ambil aman saja. Apalagi, sekarang ada mutasi virus

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/JATI
Firda Shopia, salah seorang mahasiswi baru di Palembang yang mengisi waktu akhir pekan dengan pergi ke kafe. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Menjalani aktivitas kuliah online atau daring kerap kali menimbulkan kejenuhan. Terlebih, bagi mahasiswa baru seperti Firda Shopia, yang sejak September lalu mengikuti perkuliahan melalui aplikasi rapat daring.
Selain itu, dia pun tak banyak mengenal teman kuliahnya karena jadwalnya perkuliahan dan saat ini masih pandemi Covid-19.

Satu hari di akhir pekan diagendakannya sebagai hari khusus untuk memanjakan diri. Tak perlu berlibur ke luar kota karena baginya mengunjungi satu atau dua kafe sudah bisa menjadi pengobat rasa bosan menjalani hari-hari di masa pandemi.

"Biasanya ajak teman ke kafe. Beli makanan di kafe atau sekadar ngobrol," ujar Firda, Minggu (14/3/2021) lalu.

Tak asal memilih kafe, bagi Firda, di masa dengan kasus Covid-19 masih terus bertambah, kondisi kafe dan pengunjung menjadi pertimbangan.

Kafe dengan suasana ramai meski dengan pilihan menu yang cocok di lidahnya akan dicoret dari daftar kunjungan. Sementara, kafe yang memiliki konsep di luar ruang (out door) dan memberikan kesan estetik menjadi favoritnya.

"Kalau tempatnya ramai aku lebih baik enggak ke sana. Ambil aman saja. Apalagi, sekarang ada mutasi virus," katanya.

Ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya, Iche Andriany Liberty, menyebutkan, saat ini aktivitas masyarakat telah kembali normal. Kunjungan ke berbagai fasilitas publik seperti mal, kafe dan pusat pembelanjaan pun mengalami peningkatan dibanding masa awal pandemi.

Baca juga: Daftar Lengkap Nama Kapolsek Beserta Alamat Polsek Di Wilayah OKU Timur

Baca juga: Berikut Alur Vaksinasi untuk Calon Penerima Vaksin di Puskesmas Sukarami

Hingga 19 Maret 2021, kasus Covid-19 tercatat 16.822 kasus, sedangkan kasus sembuh dan meninggal akibat infeksi virus ini masing-masing 818 dan 15.068 kasus.

"Harus selalu waspada. Protokol kesehatan harus tetap dipatuhi. Usahakan juga untuk menghindari kerumunan yang bisa berpotensi menjadi media penularan," jelas Iche. (jati/sp)

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved