Berita Kriminal Palembang

Olah TKP Kasus Pembunuhan Yuliana di Hotel Rio, Kesaksian 2 Rekan Korban: Tersangka Banyak Bohong

Saya masih sempat chat sama korban, tanya apa sudah selesai. Dia jawab aman, dan bilang juga kalau tersangka lagi ngerokok.

TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Olah TKP yang memperlihatkan dua rekan Yuliana, Angga dan Ilham Wahyudi melihat tersangka Berry Saputra berjalan meninggalkan hotel. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Raut kesedihan dan rasa kecewa tampak jelas terlihat dari wajah keluarga Yuliana, perempuan muda berusia 25 tahun yang tewas di tangan pelanggannya.

Ibu dan kakak perempuan korban yang ikut hadir dalam olah TKP pembunuhan di Hotel Hotel Jalan Lingkaran 1, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan IT 2 Palembang, Kamis (18/3/2021) malam dengan seksama terus menyaksikan adegan demi adegan rekonstruksi yang digelar aparat kepolisian bersama tersangka.

Meski tak sedikit pun kata-kata yang keluar dari mulut keluarga korban, namun tatapan tajam terus mereka tujukan ke arah tersangka selama proses rekonstruksi berlangsung.

Tak hanya keluarga, kedua rekan korban yakni Angga dan Ilham Wahyudi yang turut dihadirkan sebagai saksi, juga terlihat kesal kepada tersangka.

Terungkap keduanya adalah perantara yang mengatur kencan satu malam antara korban dan tersangka setelah mengatur kesepakatan melalui aplikasi Mi chat.

Menurut Angga, banyak di antara pengakuan tersangka yang tidak benar alias bohong.

"Dia (tersangka) ngakunya kami atur jadwal selama 3 jam, padahal tidak sama sekali. Intinya cuma main (berhubung badan) sebanyak 1 kali dengan kesepakatan sekali main Rp 400 ribu. Tidak ada sampai 3 jam. Paling sekali main, cuma 20 sampai 30 menit saja," kata Angga saat ditemui di sela olah TKP, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: 5 Menit Bayar Tagihan Listrik di Minimarket, IRT Malah Kehilangan Motor, Pelaku Terekam CCTV

Baca juga: Wacana Presiden 3 Periode, PKB Sumsel: Amandemen UU Tidak Haram, Asal Demi Kepentingan Bangsa Negara

Angga baru mengetahui adanya keinginan mengulang berhubungan badan, setelah mendengar pengakuan tersangka di hadapan penyidik.

Dikatakan Angga, jelas saja korban menolak keinginan itu lantaran tak sesuai dengan perjanjian awal.

Ia mengakui bila kesepakatan kencan itu sudah diatur dengan aplikasi Mi chat melalui perantara Ilham Wahyudi.

"Di chat tidak ada kesepakatan janji selama 3 jam. Ini dia yang ngatur kesepakatan, tidak ada janji seperti yang dibilang tersangka," kata Angga seraya menunjuk ke arah Ilham yang juga rekannya itu.

Diketahui, Angga dan Ilham Wahyudi adalah orang pertama yang mengetahui tewasnya korban.

Beberapa menit sebelum ditemukan tewas, rupanya korban masih sempat membalas pesan dari Angga.

"Saya masih sempat chat sama korban, tanya apa sudah selesai. Dia jawab aman, dan bilang juga kalau tersangka lagi ngerokok. Terus selang beberapa menit kemudian saat chat lagi, tapi tidak ada respon. Di situ saya mulai tidak enak, takut ada apa-apa," ujar Angga.

Angga dan Ilham yang menunggu di lobi dengan perasaan cemas, selanjutnya melihat tersangka berjalan santai ke pintu depan hendak meninggalkan hotel.

Dengan nada geram, Angga berujar, masih mengingat benar bagaimana tersangka masih sempat menyapa resepsionis dari kejauhan kemudian dengan santainya mengucapkan terima kasih.

Adegan tersangka mengucapkan terimakasih kepada resepsionis juga diperlihatkan pada adegan ke-26 dalam olah TKP yang digelar.

"Dia santai saja seperti tidak terjadi apa-apa. Masih sempat negor resepsionis, bilang makasih ya mbak. Terus dia jalan pergi keluar," ujarnya.

Namun saat itu mereka belum tahu korban sudah dibunuh oleh tersangka.

Melihat tersangka yang merupakan kliennya sudah pergi, mereka berdua bergegas menuju kamar 625 tempat dimana korban berada.

Betapa terkejutnya mereka saat mendapati tubuh rekannya itu sudah tertutup dengan selimut.

Kepanikan makin menjadi-jadi saat membuka selimut dan mendapati rekannya itu sudah dalam keadaan tengkurap dengan leher, tangan dan kaki yang terikat baju.

"Jujur kami memang membuka ikatan di tubuhnya. Soalnya kami pikir dia cuma disekap saja, tidak sampai dibunuh. Saat itu kami mau cepat-cepat nolong dia, makanya kami lepas ikatan untuk kasih pertolongan pertama. Tapi ternyata tidak berhasil," ujar Angga.

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved