Biodata Profil M Qodari Pria yang Kenakan Kaus Jokowi-Prabowo di Mata Najwa : Imajinasi Politik
Qodari mengungkapkan masyarakat Indonesia telah terbelah dalam dua kali gelaran Pilpres 2014 dan 2019, saat Jokowi dan Prabowo bertarung.
TRIBUNSUMSEL.COM - Profil Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari yang mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021).
Saat itu M Qodari jadi tamu di Mata Najwa dengan tema 'Gaduh 3 Periode'.
Dikutip dari Tribunnnews, Qodari mengungkapkan, Jokowi dan Prabowo menjadi imajinasi politik masyarakat Indonesia.
"Terus terang saya bukan ngomongin tiga periode, saya bicara mengenai Jokowi dan Prabowo, yang kebetulan pada saat ini dan selama ini, menjadi imajinasi politik orang Indonesia tentang siapa tokoh yang layak memimpin bangsa ini," ungkapnya dikutip dari YouTube Najwa Shihab.
Qodari mengungkapkan, kondisi politik Indonesia secara garis besar membaik setelah Prabowo bergabung di kabinet Jokowi.
"Menurut saya, secara garis besar, politik Indonesia stabil. Ada catatan juga, begitu Prabowo bergabung dengan Jokowi di kabinet, hoaks turun 80 persen," ungkapnya.
"Harus dikatakan, pendukung Prabowo, minimal sebagian datang dan mendukung Prabowo," ungkapnya.
Qodari mengungkapkan masyarakat Indonesia telah terbelah dalam dua kali gelaran Pilpres 2014 dan 2019, saat Jokowi dan Prabowo bertarung.
"Pembelahan yang terjadi, imajinasi politik masyarakat Indonesia mengenai pemimpin mereka itu begitu dalam," ungkap Qodari.
Qodari menyebut, kaus yang ia kenakan hanyalah gagasan dari diri pribadi.
"Ini gagasan saya, barang kali diterima, dipikirkan, dan bisa juga ditolak, mengapa tidak?" ungkap Qodari.
Arief Poyuono Dukung 3 Periode
Sementara itu politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyebut 85 persen rakyat Indonesia setuju masa jabatan presiden tiga periode.
Arief Poyuono pun sangat yakin dengan pendapatnya tersebut.
"Kalau untuk hari ini, saya meyakini 85 persen rakyat Indonesia setuju kalau tiga periode," ujarnya, dikutip dari YouTube Najwa Shihab.
"Tiga periode itu kan artinya bukan selama-lamanya," sambung dia.
Ia mempunyai alasan kenapa masyarakat setuju Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat selama tiga periode.
Menurutnya, Jokowi berhasil menangani masalah pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Tidak boleh dikatakan tidak bahwa Pak Jokowi ini berhasil di dalam menangani masalah Covid-19," katanya.
"Artinya, Covid-19 ini sudah merubah semua tatanan politik maupun sosial di semua negara," jelas Arief.
Dirinya kembali mengungkapkan, mayoritas masyarakat Indonesia setuju masa jabatan presiden tiga periode.
"(Saya yakin disetujui) 85 persen," ungkapnya.
Lihat mulai menit 5:30
Pernyataan Jokowi
Sebelumnya diketahui Presiden Jokowi telah memberi keterangan pers mengenai isu perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
"Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik, ya sikap saya enggak berubah," ungkap Jokowi, Senin (15/3/2021), dilansir YouTube Sekretariat Kabinet.
Jokowi berpesan agar tidak membuat kegaduhan baru di tengah perjuangan penanganan pandemi Covid-19.
"Dan saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi Presiden tiga periode."
"Konstitusi mengamanahkan dua periode, itu yang harus kita jaga bersama-sama," ungkap Jokowi.
Sosok Muhammad Qodari ?
Dikutip dari Indobarometer.com, Muhammad Qodari, S.Psi, MA, adalah seorang pengamat dan peneliti politik nasional.
Berbagai ulasan dan analisanya kerap menjadi rujukan media massa nasional, baik cetak maupun elektronik.
Ia kini menjadi Direktur Eksekutif INDO BAROMETER (IB), salah satu lembaga riset independen, yang memotret perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala.
Sebelumnya, ia sempat menjadi Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Juli 2005 Oktober 2006, Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), Juli 2003 Juni 2005, Chief Editor, Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine, Agustus 2003 Juni 2004, Peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), November 2002 Juli 2003, Kolomnis dan Pengamat Politik sejak 1999 sekarang, dan Peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Mei 1999 September 2001.
Kini, ia sedang menyelesaikan program doktor (S-3) dalam bidang Ilmu Politik di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Sebelumnya, program pasca sarjana (S-2), ia tempuh di University of Essex, Inggris, dengan mendalami bidang political behaviour. Sedangkan program sarjana (S-1), ia tempuh di Universitas Indonesia, Jakarta, dengan menekuni bidang Psikologi Sosial.