Kasus Penembakan Asisten Kebun di Muratara Masih Misteri, Subdit Jatanras Polda Sumsel Bantu Ungkap
Kasus penembakan asisten kebun PT Mitra Agromas Pratama (MAP) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) belum terungkap.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
"Sekitar jam dua itu dia keluar (rumah) bawa senter, katanya mau patroli sama PK (bernama Enheriadi)," ujar Diana, istri korban.
Saat patroli itu, Sugeng dan Enheriadi memergoki lima orang yang diduga sedang mencuri buah sawit dengan cara mengambil langsung di batangnya.
"Jadi dia keliling sama PK, walaupun dia ini asisten tapi kadang ikut keliling juga patroli," kata Fikri, keluarga korban menambahkan.
Sugeng dan Enheriadi berupaya mengejar untuk menangkap para terduga pencuri itu, namun justru melakukan perlawanan.
Terduga pencuri ternyata membawa senjata api dan langsung melepaskan tembakan ke arah korban Sugeng dan Enheriadi.
Korban Sugeng tersungkur ke tanah setelah dada kanan dan lengan kanannya diterjang peluru.
Sementara teman korban patroli tadi yaitu Enheriadi yang merupakan penjaga keamanan kebun berusaha menyelamatkan diri.
Enheriadi yang tidak membawa senjata untuk melawan langsung berlari dan meminta bantuan pekerja perusahaan yang lain.
Setelah itu Enheriadi dan beberapa pekerja perusahaan yang lain langsung mendatangi lokasi kejadian.
Korban Sugeng ditemukan terkapar berlumuran darah, sedangkan para terduga pencuri yang menembak korban sudah kabur.
Korban Sugeng langsung dibawa ke RSUD Rupit, namun nyawanya melayang diduga karena kehabisan darah.
Jenazah Sugeng kemudian dibawa ke rumah keluarga istrinya di Desa Embacang Lama.
Jenazahnya dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Embacang Baru.
Mendapat informasi, polisi langsung bergerak cepat untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
Polisi mendatangi RSUD Rupit dan rumah duka untuk menggali informasi dan meminta keterangan beberapa saksi.