Sejarah 4 KLB Partai yang Pernah Hebohkan Indonesia, Ada Aksi Pemukulan Hingga Demo Kader

Usaha ini disebut sebagai kudeta oleh pihak Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat yang menyebut KLB dan pemilihan Moeldoko tak sah.

Editor: Moch Krisna
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari/ Jerima
Moeldoko (Kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Kanan) 

Partai Demokrat pun menghadapi keadaan darurat karena kehilangan nahkodanya. Padahal, saat itu menjelang pemilu 2014.

Sebelum krisis ini, Demokrat relatif solid saat dipimpin Subur Budhisantoso pada 2001-2005 dan Hadi Utomo pada 2005-2013.

Saat itu, salah satu pendiri Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. Para kader Demokrat pun mengadakan Kongres Luar Biasa.

Baca Juga: Cerita Kakak Beradik di Madiun yang Nekat Jual Soto Semangkuk Rp 1.000

Mereka berharap SBY dapat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dan membangun kembali partai untuk memenangi Pemilu 2014.

KLB pun kemudian terselanggara pada 30 Maret 2013 di Bali. SBY benar-benar terpilih sebagai Ketum Demokrat.

4. KLB Partai Gerindra

Ketua Umum Partai Gerindra periode 2010-2015 Suhardi meninggal dunia pada Kamis (28/8/2014). Ia meninggal karena kanker paru-paru.

Untuk mengisi kekosongan kursi pimpinan Gerindra, KLB pun diadakan di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/9/2014).

KLB ini berjalan mulus dan berakhir dalam waktu tiga setengah jam. Prabowo Subianto yang menjabat Ketua Dewan Pembina Gerindra terpilih secara aklamasi oleh seluruh DPD dan DPC Gerindra.

Namun, Prabowo tidak hanya melanjutkan kepemimpinan Suhardi sampai selesai masa jabatan. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra selama satu periode pada 2015-2020.

Dalam KLB Agustus 2020, Prabowo kembali dipilih sebagai Ketum Gerindra untuk periode 2020-2025.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved