Wawancara Ekslusif Tribun Sumsel
Wawancara Ekslusif dengan Gubernur Sumsel: Pelabuhan Tanjung Carat Karya Nyata Luar Biasa
Lima Gubernur sudah bekerja, mulai dari perencanaan dan sudah buat jalan. Kalau saya yang keenamnya, mudah-mudahan ini segera terealisasi.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
Menurutnya, pelabuhan ini dibangun negera. Dermaganya dibangun negera, operatornya bisa BUMN muapun BUMD atau swasta. Mana yang paling siap, karena ini berkaitan dengan operasionalnya.
Lalu proposionalismenya, masalah pemahaman terhadap pengoperasian pelabuhan dan lain-lain. Karena ini bertaraf Internasional.
"Pelabuhan ini harapanya diberi nama Palembang Tanjung Carat New Port. Maknanya Pelabuhan baru nya Tanjung Carat Palembang," katanya
Jadi menggabungkan, artinya yang di Palembang Bom Baru itu di pindahkan operasionalnya ke sana. Lalu Tanjung Carat sebagai wilayah Banyuasin sebagai tempatnya.
"Untuk dananya, tahap awal sudah disetujui sekitar Rp 5 triliun dan Rp 300 miliar. Dengan rincian Rp 300 miliar pekerjaan permulaan dan Rp 5 triliun untuk pembangunan dermaga," katanya.
Masih kata Deru, harapanya dengan dana Rp 5 triliun ini sudah bisa sampai beroperasional di tahap awal.
"Saya senang akan dibangunnya Pelabuhan ini, karena akan dikenalnya komoditas kita. Mulai dari pertanian, perkebunan dan lain-lain," katanya
Menurutnya, jika nantinya ada kawasan industri, kawasan ekonomi baru dari dampak adanya pelabuhan ini seperti bisa menyerap tenaga kerja.
"Saya berharap juga dan akan dibuat regulasinya pada tingkat lokal serta daerah untuk menyerap tenaga kerja lokal," katanya.
Sedangkan untuk fokus infrastruktur ri 2021 menurutnya, ia akan membantu Kabupaten/Kota dalam perbaikan infrastruktur terutama jalan.
Untuk jalan yang menjadi tanggung jawab Provinsi Sumsel sendiri sudah 90 persen mantap. Kemaren juga sudah disampaikan ke Bapenas.
Sekarang Kabupaten/Kota antara lain x wilayah transmigrasi yang jumlah jalannya itu ada ribuan km. Jalan blok antar blok dan jalan unit antar unit, penghubung unit ke blok. Ini totalnya ribuan km.
Dulu dibangun oleh kementerian transmigrasi, setelah kementrian transmigrasi setingkat dirjen maka tidak tahu dimana pengelolaannya. Provinsikah atau Kabupaten/Kota kah, maka yang terjadi masuk wilayahnya Kabupaten/Kota.
"Kalau begitu tidak mampu Kabupaten/Kotanya, karena saya pernah menjadi bupati di wilayah yang seperti itu. Jadi inilah yang akan kita berikan dorongan dan stimulan pembangunan dari Provinsi ke Kabupaten/Kota," katanya.
Akibat infrastruktur yang baik, maka transportasi jadi mudah dan murah. Akibatnya logistik juga bisa lebih murah. Kalau menjadi murah maka biaya kemahalan hidup bisa ditekan, kalu itu bisa ditekan maka kesejahteraan rakyat yang akan didapatkan.