Kisah Seorang Ibu yang Rela Utang Hingga Rp 200 Juta Demi Anak Jadi PNS, Malah Ditipu, Kini Nasibnya
Kisah Seorang Ibu yang Rela Utang Hingga Rp 200 Juta Demi Anak Jadi PNS, Malah Ditipu, Kini Nasibnya
TRIBUNSUMSEL.COM - Melihat anak menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan jadi harapan hampir sebagian besar orang tua di Indonesia.
Untuk itu, sejumlah cara bisa dilakukan oleh orang tua untuk merealisasikan hal tersebut.
Namn nasib malang harus diterima Kusmiyati (47), seorang ibu yang rela berhutang meminjam uang sebesar Rp200 juta demi anaknya bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Bukan menjadi PNS, Kusmiyati malah menjadi korban penipuan yang dilakukan tetangganya sendiri.
Kusmiyati merupakan warga Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Saat ini, Kusmiyati terlilit utang Rp 200 juta, dan harus mengangsur cicilan sebesar Rp 5,3 juta per bulan.
Pada 2015 lalu, Kusmiyati diiming-imingi tetangganya yang berjanji mempekerjakan putrinya menjadi bidan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Saya awalnya diiming-imingi oleh Abdul Muiz, salah satu perangkat desa di kampung supaya menitipkan anak saya ke Pak Mustamir seorang kontraktor yang juga tetangga saya."
"Katanya bisa menjadikan anak saya bidan PNS di Solo. Namun ternyata semua itu bohong, uang malah dibawa kabur Pak Mustamir," ungkap Kusmiyati dikutip dari Kompas.com.
Alih-alih mendapatkan pekerjaan, uang Rp 200 juta yang diminta sebagai mahar untuk menjadi abdi negara justru raib.
Kesepakatan sejak 2015 tersebut tak kunjung terealisasi dengan berbagai alasan yang tak jelas.
Padahal, uang Rp 200 juta telah diserahkan dengan bukti kuitansi di atas materai.
"Sebenarnya banyak korbannya, namun mereka malu dan tidak mau masalah ini dibesar-besarkan."
"Bagaimana saya tahan, orang kecil seperti saya punya tanggungan utang sebanyak itu sejak 2015 tanpa hasil sepadan."
"Siapa sih yang tak ingin anaknya bekerja selulus kuliah," tangis Kusmiyati saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (25/2/2021) sore.
Baca juga: Ditipu Tetangga, Tangis Kusmiyati Tanggung Utang Bank Rp 200 Juta Demi Anaknya yang Bidan Jadi PNS
Baca juga: 14 PNS Musirawas Nyalon Kades, BKPSDM : Mereka Sudah Izin Bupati
Baca juga: Dibuka Maret 2021, Berikut Info Terbaru Penerimaan CPNS dan PPPK Empat Lawang
Merasa ditipu, ibu dua anak tersebut lantas melapor ke Polsek Panunggalan pada 2017.
Namun, beberapa kali melapor belum juga ada kepastian dari pihak polisi.
Curahan hati Kusmiyati melalui rekaman video bahkan diunggahnya ke beberapa media sosial.
Dengan harapan kasusnya segera mendapat perhatian.
"Karena tak juga ada hasil, saya lantas melapor lagi ke Polsek Panunggalan pada 2019, namun hingga saat ini saya juga belum mendapat kejelasan."
"Akhirnya saya minta bantuan pengacara untuk mendampingi. Dan saking jengkelnya saya sebar video curahan hati saya yang tertipu ini ke Instagram, YouTube dan lain-lain," kata Kusmiyati.
Dijelaskan Kusmiyati, setelah upayanya memberanikan diri melapor ke polisi, ternyata menginspirasi seorang warga Kecamatan Pulokulon yang mengalami nasib serupa.
Warga tersebut berencana menempuh jalur hukum seperti dirinya.
"Namanya Sutikno, dia sudah menyerahkan Rp 85 juta dengan bukti kuitansi dan Rp 17 juta tanpa kuitansi."
"Uang itu diserahkan ke Pak Mustamir dan dijanjikan dijadikan guru PNS di Kabupaten Grobogan."
"Semoga lainnya yang tertipu segera nyusul dan tak malu untuk melapor. Saya berharap pelaku ditangkap dan diadili," pungkas Kusmiyati.
Sementara itu, Kapolsek Panunggalan Iptu Ketut Sudiartha membenarkan perihal pelaporan kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan modus iming-iming dijadikan PNS yang menimpa Kusmiyati.
Menurut Ketut, kasus tersebut hingga saat ini masih dalam proses pendalaman penyidik Unit Reskrim Polsek Panunggalan.
"Kasus yang diadukan Ibu Kusmiyati saat ini masih ditindaklanjuti dalam rangka penyelidikan."
"Kami sudah berkali-kali mengundang terlapor untuk diklarifikasi tak ada respons dan ternyata informasinya berada di luar kota."
"Kasus ini pastinya akan kami tuntaskan jika terbukti benar," terang Ketut yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Kapolsek Panunggalan ini.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Anak Jadi PNS, Kusmiyati Rela Utang Rp 200 Juta, Ternyata Ditipu"