Demokrat Se-Sumsel Ikrar Setia ke AHY, Ketua DPD Sumsel Ungkap Ciri-Ciri Kader Berkhianat
Pengurus partai Demokrat se Sumsel menyatakan ikrar dan kesetiaan terhadap kepemimpinan ketua umum parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Pengurus partai Demokrat se Sumsel menyatakan ikrar dan kesetiaan terhadap kepemimpinan ketua umum parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ini.
Dukungan ini disampaikan oleh Ketua DPD dan DPC maupun jajaran yang ada di Propinsi Sumatera Selatan, yang dihadiri Wakil ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Demokrat Sarjan Taher, di York Cafe, Jumat (26/2/2021) petang.
Menurut ketua DPD Partai Demokrat provinsi Sumsel Ishak Mekki mengaku, pihaknya sangat terganggu dengan upaya- upaya sejumlah pihak yang terdiri dari eks kader dan orang luar partai, merorongrong jabatan Ketum AHY yang selama ini telah dipilih secara demokrasi melalui Kongres partai.
"Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK-PD) jadi ancaman bagi partai, karena merongrong posisi AHY yang terpilih melalui kongres, sehingga membuat pengurus melakukan pembelaan, sebagai bentuk dukungan terhadap AHY," kata Ishak Mekki.
Diakui Ishak, kinerja yang dilakukan AHY selama ini sudah baik dan bagus dalam memimpin partai, ini dibuktikan dengan elektabilitas partai Demokrat yang tinggi hingga masuk 3-4 besar hasil survey.
"Artinya, partai Demokrat semakin baik dan berkat kerja kita- kita dan ketum AHY selama ini, termasuk dalam keterlibatan partai Demokrat dalam kehidupan masyarakat seperti dalam penanganan Covid-19 ini,
AHY telah mengintruksikan jajaran pengurus untuk turun membantu dan meringakan dampak yang disebabkan covid-19 termasuk saat ada bencana dan gempa bumi, partai Demokrat selalu ambil bagian untuk membantu masyarakat yang mengalami musibah," tuturnya.
Baca juga: Kunjungi DPP, 11 DPC Demokrat Se-Sumsel Nyatakan Sikap Setia ke AHY
Diakui anggota DPR RI ini, adanya gonjang- ganjing di partai Demokrat harus bisa diambil hikmahnya, mengingat sejumlah pihak tidak menginginkan partai Demokrat menjadi partai besar, sehingga dimanfaatkan sejumlah pihak luar maupun oknum kader untuk memecah belahnya.
Tentunya, partainya memiliki sikap tegas bagi kader yang berkhianat dengan mendukung KLB dengan pencopotan atau pemberhentian, sesuai AD/ ART partai dan ini telah dilakukan oleh DPP.
"Tentunya yang rentan terpengaruh berkhianat adalah kader yang kecewa dan haus kekuasaan, termasuk kader sulit ekonomi, ataupun kader yang merasa tidak ada masa depan.
Maka harus diwaspadai mereka ini, dengan tetap kita mejaga bersama (membentengi) dari orang- orang yang ingin gerakan itu terwujud dan dapat mengumpulkan untuk mencapi KLB.
Kalau terjadi KLB saya rasa dampaknya luar biasa, meski syarat dan aturan di AD/ART untuk menggelar KLB harus mendapat dukungan 2/3 DPD dan 50 persen DPC," tuturnya.
Ditambahkan mantan Wakil Gubernur Sumsel ini, dengan turun gunungnya Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini, menjadikan partai Demokrat semakin solid,
mengingat apa yang telah dilakukan SBY pada Demokrat untuk menjadikan pengurus semakin solid dan tidak jadi anggapan partai untuk dijual kepada orang luar.
"Memang beliau sudah saatnya turun gunung selaku pendiri partai, mengingat jika tidak ada SBY selama ini, Demokrat mungkin tidak ada. Kita juga membantah jika SBY dikatakan ingin membangun Dinastynya saja, coba lihat sejarah partai Demokrat selama ini, ada juga dari keluarga pak SBY yang memimpin.