Berita Musirawas

Cerita Ketua Persit KCK Cabang XVII Kodim 0406/Mura Panen Mentimun Organik di Lahan 0,5 Ha

Saat ini timun kita baru panen perdana, timun yang kita panen ini tanpa pupuk kimia dan bisa langsung dimakan karena menggunakan biops agrotekno.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XVII Kodim 0406/Mura, Eplin Erwinsyah melakukan panen perdana mentimun Hasil Integrated Farming System, Jumat (26/2/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Kodim 0406 Musi Rawas Lubuklinggau dan Musi Rawas Utara tengah berupaya mengembangkan integrated farming system.

Lahan Komplek eks Kompi Kota Lubuklinggau yang sebelumnya belum terlalu produktif disulap sebagai pilot project integrated farming system.

Di tengah lahan seluas 1 hektare ini berbagai jenis tanaman mulai dari kacang-kacangan, mentimun, semangka dan jahe merah tumbuh subur.

Sedangkan di sekeliling tanaman tersebut ada persawahan dan kolam, bahkan dalam waktu dekat turut pula dilakukan pemeliharaan kambing dan ayam.

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XVII Kodim 0406/Mura, Eplin Erwinsyah mengatakan, program integrated farming system ini bentuknya gabungan perkebunan, peternakan dan sawah.

"Saat ini timun kita baru panen perdana, timun yang kita panen ini tanpa pupuk kimia dan bisa langsung dimakan karena menggunakan biops agrotekno," ungkapnya usai menggelar panen timun perdana di eks Kompi Lubuklinggau, Jumat (26/2).

Pengembangan biops agrotekno ini Kodim 0406 MLM hanya menggunakan pupuk organik yang dicampur dengan bios 44, dalam pembuatan pupuk ini kodim menggunakan limbah sawit yang tidak terpakai.

"Selama ini limbah sawit tidak terpakai dan banyak terbuang, kemarin setelah koordinasi dengan perkebunan kami mintak dan alhamdulillah dikasih empat truk," ujarnya.

Baca juga: Diklaim Tak Bisa Dipalsukan, Stiker Tanda Lunas Pajak Kendaraan Bermotor Memuat Data Berikut

Baca juga: Harta Kekayaannya Lampaui Milik Gubernur Sumsel, Bupati Muratara Devi Suhartoni Fokus 3 Hal Ini

Ia mengungkapkan, cara pembuatan pupuk organik tersebut tidaklah sulit, awalnya tangkai sawit diformulasikan dengan disiram bios 44 lalu difermentasikan selama 14 hari, kemudian hasilnya bisa langsung menjadi media tanam.

"Hasilnya sangat bagus, karena unsur yang terkandung dalam tangkai sawit ini justru lebih bagus dari tanah biasa pada umumnya," ungkapnya.

Kedepan media tanam semacam
ini akan dijadikan percontohan program untuk masyarakat perkotaan, bahwa tangkai sawit yang selama ini dianggap limbah bisa dijadikan media tanam yang bagus.

"Termasuk mudah-mudahan ini bisa meningkatkan pendapatan para petani padi, misal yang selama ini satu hektarnya hanya bisa 15 ton, kedepan hasilnya bisa meningkat mencapai 18 ton," ujarnya.

Keunggulan lainnya waktu masa panen, biasanya waktu panen normal 120 hari ketika diuji coba menggunakan pupuk cair yang dikembangkan Kodim 0406 Mura ini 100 hari sudah menampakkan hasil.

"Harapannya ketika berhasil nanti kita akan menggandeng dinas pertanian harapannya kedepan bisa disosialisasikan kepada masyarakat," ungkapnya.

Ikuti Kami di Google Klik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved