Harga Karet Nyaris Rp 20 Ribu Per Kg, Tapi Harga di Petani Hanya Rp 6 Ribu, Ini Penjelasannya

Harga karet Sumsel hari ini, Jumat 19 Februari Nyaris Rp 20 Ribu per kg. Tapi dilapangan ditingkat petani hanya Rp 6-8 ribu perkilo. Ini alasannya.

Tribunsumsel.com/Retno Wirawijaya
Karet. Harga karet Sumsel hari ini, Jumat 19 Februari Nyaris Rp 20 Ribu per kg. Tapi dilapangan ditingkat petani hanya Rp 6-8 ribu perkilo. Ini alasannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen terus naik.

Bahkan untuk indikasi harga hari ini hampir menyentuh Rp 20 ribu per kg.

Namun harga karet ini tak setinggi ditingkatan petani.

Lantaran memang Sumsel ini kadar karet kering yang paling banyak dijual masyarakat yaitu, kalau non UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olahan Karet (Bokar)) KKK dibawah 50 persen, sedangkan kalau UPPB antara 50 persen sampai 60 persen.

"Harga Komoditi Karet di Sumsel sangat tergantung dengan harga Internasional, khususnya di Bursa Singapore Comodity (SICOM), setiap hari harga bisa naik atau turun," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian MSi, Jumat (18/2/2021).

Baca juga: Mantap, Harga Karet Sumsel Terus Merangkak Naik

Lebih lanjut ia mengatakan, banyak faktor yang bisa mempengaruhi harga karet di Pasar Internasional.

Setidaknya ada enam faktor yang mempengaruhi nya antara lain nilai tukar rupiah terhadap dollar, penggunaan karet sintetis sebagai kompetitor karet alam, supplay dan demand di pasar karet Internasional,

Perkembangan industri berbahan baku karet, faktor cuaca dan hama penyakit serta permainan spekulan di Pasar Berjangka International.

"Sejak masa pendemi Covid-19 harga di Pasar Internasional mendapat harga keseimbangan baru. Supply sama dengan demand, dimana permintaan industri hilir berbahan baku karet lagi menurun dan produksi karet dari negara negara produsen pun saat ini menurun, akibat penyakit gugur daun tahun lalu belum pulih dan cuaca ekstrim di negara produsen karet," katanya.

Menurutnya, untuk Sumsel harga FOB Rp 18 ribu - 19 ribu per kg KKK 100 persen sudah cukup baik. Ini berlangsung sejak Minggu kedua bulan Oktober sampai minggu ketiga bulan Februari 2021.

"Ditingkat kelembagaan Petani UPPB harga saat ini berfluktuasi antara Rp 9 ribu hingga Rp 11 ribu per Kg untuk karet Mingguan dengan KKK antara 50 persen hingga 60 persen," katanya.

Sedangkan di luar UPPB, petani tradisional yang 75 persen dari jumlah KK petani karet hanya menikmati harga Rp 6 ribu hingga Rp 8 ribu per kg.

Hal ini disebabkan karena KKK mereka dibawah 50 persen.

"Hal ini disebabkan karena umur simpan bokar mereka tidak sampai 1 minggu, biasanya umur 2-3 hari sudah mereka jual, mengingat kebutuhan rumah tangga yang mendesak," katanya.

Baca juga: Petani Kesulitan Pupuk, Anggota DPR RI Pertanyakan Hasil Subsidi Pupuk Rp 33 Triliun

Menurutnya, yang lebih parah lagi masih adanya kebiasan petani merendam karet ke dalam kolam dan tidak menjaga kebersihan karet dari tatal serta tanah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved