SBY Dituding Setujui Kudeta Posisi Ketum Demokrat, AHY Beri Jawaban 'Tak Ada Matahari Kembar'

SBY Dituding Setujui Kudeta Posisi Ketum Demokrat, AHY Beri Jawaban 'Tak Ada Matahari Kembar'

Editor: Slamet Teguh
ARIEF BASUKI ROHEKAN/TRIBUNSUMSEL.COM
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 

"Dalam menghadapi GPK-PD, beliau menitipkan pesan dan amanah kepada kita: agar kita kuat, karena yang kuat dan solid akan menang," terang suami dari Annisa Pohan ini.

Baca juga: AHY Ungkap Fakta, Presiden Jokowi Disebut Tidak Mengetahui Isu Kudeta Posisi Ketum Partai Demokrat

Baca juga: Partai Demokrat Marah, Sebut Pernyataan Marzuki Alie Soal SBY-Megawati Merupakan Statement Hantu

Baca juga: Demokrat Sindir Pemerintah Lagi Sebut Heran Jokowi Lempar Wacana Revisi UU ITE Tapi Tolak RUU Pemilu

AHY Masih Pantau Isu Kudeta di Demokrat

Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  juga mengaku masih memantau isu kudeta atau pengambilalihan kekuasaan atas kepempinannya di Demokrat.

Menurut AHY, isu kudeta yang dilancarkan beberapa pihak ini merupakan tindakan ilegal dan inkonstitusional.

"Saya terus memantau dan menerima laporan dari para kader tentang Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara ilegal dan inkonstitusional."

"Yang masih saja berupaya untuk melakukan pemberontakan dan pengkhianatan hingga saat ini," kata AHY dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Kamis (18/2/2021).

Ia juga menuturkan, isu kudeta yang menimpa Partai Demokrat memiliki pola yang sudah kuno.

Pertama, kata AHY, mereka berupaya untuk mempengaruhi para pemilik suara.

Setelah tidak berhasil, mereka mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC Partai Demokrat.

Kemudian setelah tidak berhasil lagi, mereka mencoba mempengaruhi mantan pengurus partai yang kecewa dan mengklaim itu merepresentasikan pemilik suara.

"Kedua, berupaya mencoba mempengaruhi kita semua dengan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara. Padahal itu hoax dan tipuan belaka," terang AHY.

Putra sulung mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ini juga menyebut, mereka menggunakan alasan Kongres Luar Biasa (KLB) karena faktor internal Partai.

Padahal, lanjut AHY, yang mereka inginkan hanya memuluskan jalan seseorang menjadi calon presiden (Capres) 2024 mendatang.

"Padahal persoalannya adalah eksternal, yakni kelompok ini sangat menginginkan seseorang sebagai Capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum PD melalui KLB," ungkapnya.

Untuk itu, ia pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para kader Demokrat yang masih setia kepadanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved