Tiap Sidang Bawa Baju Berlumur Darah Anaknya, Kepiluan Ibu Calon Pengantin Palembang yang Dibunuh

Tangis pilu Susana (50) tak tertahankan lagi saat mendengar sidang beragendakan putusan atas kasus pembunuhan terhadap anaknya,

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL/SHINTA
Susana (50) tak kuasa menahan tangis seraya menghapus air mata menggunakan baju berlumur darah Rio Pambudi, anaknya yang tewas dibunuh dua kakak beradik tetangganya sendiri.  

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tangis pilu Susana (50) tak tertahankan lagi saat mendengar sidang beragendakan putusan atas kasus pembunuhan terhadap anaknya, Rio Pambudi ternyata ditunda, Senin (15/2/2021). 

Betapa tidak, Susana bersama keluarganya yang sudah menunggu di gedung Pengadilan Negeri Palembang sejak pagi hari. 

Namun mereka baru mengetahui sidang ditunda pada sore hari sekira pukul 16.00 WIB. 

"Kenapa baru diberitahu sekarang," ujar Susana seraya berurai air mata, Senin (15/2/2021). 

Sebelum tahu sidang bakal ditunda, Susana dan keluarganya tampak menunggu di gedung pengadilan dengan harap-harap cemas. 

Betapa tidak, sidang kali ini adalah penentu bagi hukuman yang akan dijalani dua kakak beradik Oka Candra Dinata (28) dan Rizki Ananda (22) yang telah menghabisi nyawa Rio Pambudi anak laki-laki Susana yang juga calon pengatin. 

Dengan mata berkaca-kaca, Susana tampak termenung di ruang sidang sari tempat dimana jalannya persidangan biasa digelar. 

"Ini sidang putusan, penentu keadilan atas nyawa anak saya yang sudah direnggut oleh dua pembunuh itu," ujarnya dengan nada geram menahan tangis. 

Saat berbincang dengan tribunsumsel.com, satu hal memilukan langsung ditunjukkan Susana. 

Rupanya selama ini dia selalu membawa baju berlumur darah kering dari anaknya. 

"Ini darahnya Rio, sengaja tidak saya cuci. Biar saya merasa dia ada selalu disini, dekat sama saya," ujarnya yang tak kuasa menahan tangis seraya menghapus air mata menggunakan baju berlumur darah tersebut. 

Susana berujar, baju itu ia pakai saat memangku anaknya untuk dibawa ke rumah sakit setelah ditusuk pelaku hingga meninggal dunia.

Baju itu selalu dibawanya saat menyaksikan jalannya persidangan. Dan tak sekalipun Susana tak hadir dalam persidangan.

"Kadang saya simpan di dalam tas, kadang juga saya lapiskan di badan sebelum pakai baju. Pokoknya setiap sidang selalu saya bawa. Saya juga ingin memberitahu ke hakim, ini bukti kepedihan saya," ujarnya yang makin terisak. 

Sudah sekitar 7 bulan sejak peristiwa berdarah terhadap Rio Pambudi terjadi. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved