Galeri Foto

Pakaian Bekas Bernilai Jual Tinggi

Bisnis pakaian bekas mulai digandrungi saat pandemi, media sosial menjadi "Toko" untuk berjualan. Sistem penjualan live streaming.

Penulis: Fajri |
TRIBUNSUMSEL.COM/M.A Fajri
Abay Menunjukan koleksi baju yang dijualnya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -

Bisnis pakaian bekas mulai digandrungi saat pandemi, media sosial menjadi "Toko" untuk berjualan. Sistem penjualan live streaming dari akun media sosial seperti facebook dan Instagram menjadi alternatif utama bagi para penjual.

Berbagai macam barang bekas atau preloved import bermerek (branded) seperti sepatu, kaos oblong, jaket dan hoodie banyak diburu pembeli. 

Abay, seorang penjual mengatakan untuk penjualan pakaian bekas mulai digandrungi sejak pandemi Covid-19 atau tepatnya tahun 2020.

" Penjualan barang bekas branded ini merupakan alternatif bagi pembeli dengan dana yang minim " Ujarnya saat dibincangi Tribunsumsel, Senin (15/2/2020).

1. Barang Bekas Dibeli Perkarung (Ball)

Abay menyusun baju pesanan yang akan dikirim
Abay menyusun baju pesanan yang akan dikirim (TRIBUNSUMSEL.COM/M.A Fajri)

Abay mengungkapkan, untuk pakaian bekas yang akan dijual, biasanya penjual membeli per karung atau borongan per paket (paket usaha).

" Pertama kali memulai, saya membeli paket usaha dengan harga Rp 1.6 juta yang berisi 40 buah hoodie ", ungkapnya.

Bagi pemula ia menyarankan untuk membeli paket usaha terlebih dahulu sembari belajar menetukan merek dan harga jual.

2. Selain Ball dan Paket Penjual Juga Membeli Dari Penjual Lain atau Thrifting

Calon pembeli melihat koleksi baju milik Abay di Outletnya.
Calon pembeli melihat koleksi baju milik Abay di Outletnya. (TRIBUNSUMSEL.COM/M.A Fajri)

Bagi penjual yang sudah tau merk dan harga pasaran, biasanya selain membeli ball mereka juga melakukan thrifting.

Untuk thrifting diperlukan pengetahuan tentang merek,  serta kondisi pakaian tersebut. Karena kondisi barang akan menentukan harga jual nantinya.

3. Menentukan Harga Jual Berdasarkan Brand dan Seberapa Klasik (Vintage) Pakaian 

Abay mengelompokan pakaian yang akan dijual
Abay mengelompokan pakaian yang akan dijual (TRIBUNSUMSEL.COM/M.A Fajri)

Semakin klasik sebuah pakaian maka harga jual akan semakin mahal, apalagi pakaian itu merupakan produksi terbatas sebuah merek.

" Untuk pakaian dengan produksi terbatas dan klasik, harga jual bisa melambung tinggi ", Ungkap Abay.

4. Belajar Jenis Merek Melalui Internet Dan Sesama Penjual

Koleksi pakaian yang dijual oleh Abay
Koleksi pakaian yang dijual oleh Abay (TRIBUNSUMSEL.COM/M.A Fajri)

Untuk mengetahui sebuah merek, bisa melalui penelusuran google dan bertukar informasi dengan sesama penjual.

Harga sebuah pakaian selain tergantung merek, juga berdasarkan keterbatasan produksi sebuah pakaian, tetapi selain itu bisa juga berdasarkan desain gambar. Untuk desain gambar ini biasanya pembeli merupakan penghobi sebuah karakter kartun atau anime.

5. Penjualan Dengan Sistem Live Streaming

Penjualan dengan sistem Live Streaming dipilih karena bisa menjangkau berbagai daerah
Penjualan dengan sistem Live Streaming dipilih karena bisa menjangkau berbagai daerah (TRIBUNSUMSEL.COM/M.A Fajri)

Penjualan dengan sistem Live Streaming dipilih karena bisa menjangkau berbagai daerah, sehingga persentase pembeli lebih besar.

Menurut Abay, untuk pembeli pakaian vintage kebanyakan dari luar kota Palembang. Harga sebuah Jaket vintage yang pernah ia jual melalui Live Streaming mencapai Rp 5 Juta.

Jaket itu merupakan jaket vintage club basket Chichago Bulls. Jaket itu menjadi karena mahal selain vintage juga memiliki sejarah bagi klub basket tersebut.

6. Pengiriman Dengan Kurir Atau Jasa Pengiriman

Abay mempersiapkan pengiriman kepada konsumen.
Abay mempersiapkan pengiriman kepada konsumen. (TRIBUNSUMSEL.COM/M.A Fajri)

Untuk pembeli biasanya para penjual daring ini menggunakan jasa kurir dengan sistem bayar ditempat untuk dalam kota.

" Sedangkan untuk pengiriman luar kota pembeli dapat menggunakan jasa pengiriman dengan ongkos ditanggung pembeli ", Tutup Abay

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved