Kisah Leli Haini Mantan Atlet Dayung Berpestasi yang Berencana Jual Medali untuk Sembuhkan Anak

“Kalau pakai baju tidak bisa lama-lama. Kulitnya menempel di baju dan luka,” kata Leni saat mengantar Kompas.com mengunjungi kamar.

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.COM/JAKA HB
Leni Haini (44) selaku salah seorang atlet dayung Provinsi Jambi yang sudah menorehkan banyak prestasi internasional kembali viral di sosial media beberapa waktu lalu. Dia hampir menjual semua medalinya karena kondisi ekonomi keluarga dan anaknya yang sakit. Namun, manusia dapat mengubah arah hidupnya dalam kondisi tertentu. 

Karena kondisi keluarganya yang pas-pasan, Leni berinisiatif mendaftar sebagai atlet dayung.

Walaupun sempat dilarang oleh orangtuanya, Leni memulai kegiatannya sebagai atlet dayung.

Pada 1997, Leni bersama timnya meraih 3 emas di The World Dragon Boat Racing Championship di Taipei.

Kemudian mendapat 2 emas pada kejuaraan dunia di Hong Kong, lalu kejuaraan Asia di Singapura.

Selain itu, dia juga meraih 2 emas dan 1 perak pada Sea Games Indonesia pada 1997.
Selanjutnya pada 1999, Leni meraih medali emas dan perak pada Sea Games di Brunei Darussalam.

Kemampuan Leni dinilai bisa menyamai atlet senior dan langsung dikirim ke Jakarta.
Ia bercerita salah satu kenangan yang berkesan adalah saat ia ke Australia pada Oktober 1997.

Saat keluar dari pesawat, ia menggigil kedinginan karena suhu udara minus nol derajat.

Kala itu, menurut Leni, salah satu rekannya asal Papua yang bernama Martinus sempat mimisan saat berlatih karena suhu udaranya yang sangat dingin dan Martinus tak mengenakan jaket.

Leni tersenyum saat menceritakan masa-masa itu dan dia bersama rekan-rekannya berhasil pulang membawa emas untuk Indonesia.

Yang membanggakan, saat mereka memenangkan medali di Melbourne, Leni dan kawan-kawannya diundang ke sebuah universitas yang memiliki fakultas olahraga.

Saat itu, dia merasa bangga pada diri sendiri, karena bisa membanggakan orangtua.

Leni bercerita, saat dikirim ke Jakarta, sang ibu sempat memaksanya pulang ke Jambi.

Sesampai di rumah, ia tekejut saat melihat banyak hantaran di ruang tamu.

“Siapa yang mau kawin ni?” kata Leni saat bertanya kepada orang di rumahnya pada waktu itu.

Ternyata, dia dijodohkan dengan Ikhsan, pria yang sudah lama menyukainya dan kemudian juga ikut pelatnas dayung.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved