Ibu Tewas Berlian Tak Dapat, Anak Berharap setelah Dorong Ibu ke Lubang Keluar Harta Karun, Faktanya
Bangunan bekas mes pembangkit listrik Jawa-Bali itu dipercaya tersangka memang angker. Sehingga ia meyakini ibunya ditarik oleh penghuni gaib yang men
TRIBUNSUMSEL.COM, MALANG - Isu harta karun berbuntut panjang.
Seorang ibu dikabarkan tewas dibunuh oleh putranya sendiri di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ibu warung Mistrin (56) jadi tumbal harta karun gaib.
Arifudin Hamdy (35) percaya tiga hari kemudian muncul berlian di lokasi ibunya dikubur terbalik.
Hanya kepala hingga dada Mistrin yang terkubur di bekas mes pembangkit listrik Jawa-Bali di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Arifudin kembali ke lokasi ibunya dikubur tiga hari kemudian.
Tapi, ia tak menemukan harta karun berupa berlian seperti kata petunjuk.
Ia pun balik kanan dan malah membiarkan ibunya Mistrin tetap terkubur.
Sampai dua pekan atau Kamis (11/2/2021), barulah warga menemukan jasad Mistrin lalu polisi datang dan mengevakuasinya.
Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengatakan, mulanya Mistrin dan Arifudin sempat menemui Mbah Joni, dukun di Wlingi, Kabupaten Blitar pada Januari 2021.
Dari si dukun, ibu dan anak ini mendapatkan petunjuk yang menyiratkan ada harta karun di bekas mes pembangkit listrik Jawa-Bali yang memang dikenal angker.
"Keduanya menanyakan harta karun yang terkubur di sekitar kios tempat korban berjualan kepada dukun," ucap Hendri saat rilis di Polres Malang, Sabtu (13/2/2021).
"Keterangan orang pintar (dukun) yang ditemui itu muncul anggapan di bangunan tua sekitar TKP tersebut ada harta karunnya," ia menambahkan.
Sepulang dari rumah si dukun, Mistrin dan Arifudin menuruti petunjuk dukun tersebut dengan mendatangi lokasi mes PJB tersebut.
Mistrin yang mengawali menggali sebuah lubang di lokasi menggunakan cangkul dan sabit pinjaman dari tetangga.
Berlalu setengah jam Mistrin menggali lubang, Arifudin datang.
Ia mendapati kondisi ibu tiba-tiba memburuk dan kepalanya seketika pusing saat itu.
Mendadak Arifudin mendapatkan bisikan dari alam gaib yang pesannya menyuruh pelaku untuk segera mendorong ibunya ke dalam lubang yang sudah digali tersebut.
"Harapannya setelah didorong nanti akan keluar harta karunnya, mungkin ini bisa disebut tumbal," Hendri menjelaskan.
Bisikan gaib itu mampu menggerakkan Arifudin sehingga tega mendorong korban ke lubang hingga terluka dan tewas.
Arifudin kemudian mengubur ibu kandungnya itu dengan posisi terbalik. Pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi dan balik tiga hari kemudian.
"Ia ingin memastikan apakah sudah ada harta karun di sana. Namun, ternyata belum ada harta karun yang keluar. Posisi (mayat perempuan) juga masih pada posisi yang sama," jelas Hendri.
Baca juga: Sudah Buat Heboh, Inilah Fakta Sebenarnya Wanita Ngaku Melahirkan Tanpa Hamil, Polisi Turun Tangan
Ibu Tewas, Berlian Tak Dapat
Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Mistrin, sang anak Arifudin menyesal. Karena ibunya tewas, sementara berlian tak dapat.
Kendati begitu, Arifudin bersikeras bukan ia yang membunuh ibunya. Padahal polisi menetapkannya sebagai tersangka berdasar bukti-bukti.
Arifudin mengakui memang terbuai bisikan gaib tentang kabar adanya harta karun di mes pembangkit listrik Jawa-Bali tak jauh dari warung ibunya itu.
Ia juga terlanjur mempercayai rekomendasi yang disampaikan dukun Mbah Joni.
"Kata Mbah Joni (dukun) bilang kalau itu saya keruk (gali), itu dapat harta karun," beber pria berkacamata ini.
Ia menjelaskan memang ibunya menggali lubang yang dipercaya ada harta karun. Saat itu ibunya sudah pusing hingga tak sadarkan diri.
"Ibu itu punya pusing sudah lama. Lalu ibu saya meninggal. Ada yang narik ibu saya dari dalam situ (lubang galian) oleh penghuninya (makhluk gaib)," kata Arifudin saat dihadirkan dalam rilis di Polres Malang.
Bangunan bekas mes pembangkit listrik Jawa-Bali itu dipercaya tersangka memang angker. Sehingga ia meyakini ibunya ditarik oleh penghuni gaib yang mendiami kawasan itu.
"Katanya di situ angker, ada orang yang masuk ke situ bilang ada penghuninya (makhluk halus)," tambahnya.
Baca juga: Suami Curi HP Istri Gegara Kesal Kerap Jadi Bahan Rebutan, Nasibnya Kini
Baca juga: Viral Makan Mi Instan Satu Bungkus Dibagi Lima Orang : Tidak Ada Lauk Sama Sekali
Setelah semuanya yang terjadi tak sesuai harapan, Arifudin harus menerima kenyataan kini ibunya sudah meninggal dan rekomendasi mbah dukun hanya bohongan.
"Harta karun yang katanya berupa berlian, dan itu belum dapat sekarang," sesalnya.
Boleh saja Arifudin beralasan tak terlibat dalam kematian ibunya. Tapi polisi memastikan kasus ini mengandung unsur pembunuhan berdasar fakta-fakta.
"Akhirnya kami menyatakan kasus ini sebagai kasus pembunuhan terhadap seseorang. Yang dilakukan diduga oleh laki-laki yang merupakan anak kandung korban itu sendiri," tegas Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar.
Menurut Hendri, petunjuk terkuak usai korban dievakuasi menuju kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk diautopsi.
"Mayat meninggal sekitar kurang lebih 2 Minggu. Ada perbedaan pada bagian tubuh antara yang ternanam dan di udara (bagian kaki). Kepala hingga dada terkubur dalam tanah," jelas dia.
Selesai mayat Mistrin diautopsi, polisi menemukan sebuah petunjuk yang mengindikasikan ada tanda penganiayaan yang tampak pada tubuh korban.
"Ditemukan tanda-tanda sedikit memar. Akhirnya Satreskrim Polres Malang melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut," papar Hendri.
Penyidik Satreskrim Polri Malang masih memeriksa tersangka. Termasuk untuk mengetahui kondisi kejiwaannya.
Pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, jo Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia, dengan ancaman 15 tahun penjara. (*)