BPBD Identifikasi Enam Kabupaten Rawan Bencana di Sumsel, Ada Muaraenim Hingga Muba

Enam Kabupaten di Sumatra Selatan diidentifikasi sebagai daerah rawan bencana

SRIPO/AHMAD FAROZI
Memasuki musim hujan, Kabupaten Musirawas mulai siaga bencana alam, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.BPBD Identifikasi Enam Kabupaten Rawan Bencana di Sumsel 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Enam Kabupaten di Sumatra Selatan diidentifikasi sebagai daerah rawan bencana akibat hujan yang diperkirakan akan mengguyur dengan intensitas yang tinggi sepanjang Februari - Maret 2021.

Adapun rincian enam wilayah tersebut yakni Kabupaten Musi Banyuasin meliputi Batang Hari Leko, Babat Toman, Sanga Desa, Plakat Tinggi, Sungai Keruh, Lais, Sekayu, dan Lawang Wetan.

Musi Rawas Utara meliputi Nibung, Rawas Ulu, Ulu Rawas, Karang Jaya, Rupit, Rawas Ilir, dan Karang Dapo. Musi Rawas yakni di Muara Lakitan, Muara Kelingi, dan Bulang Tengah Suku Ulu.

Baca juga: Pasca Longsor, Mobil Tonase Diatas 8 Ton Dilarang Lewat Jalan Lahat- Pagar Alam Via Pulau Pinang

Selanjutnya, Muara Enim untuk di daerah Ujan Mas, Gunung Megang, Rambang Dangku, Muara Enim, Benakat, Belimbing, sedangkan di Lahat di daerah Merapi Timur. Terakhir, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) meliputi Talang Ubi, Tanah Abang, Penukal, dan Penukal Utara.

"Di daerah - daerah ini dampak yang diprakirakan terjadi dan harus dipersiapkan upaya untuk membantu masyarakat," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah, Minggu (14/2/2021).

Status level siaga bencana pun telah diberlakukan BPBD Sumsel di enam kabupaten tersebut sejak 11 Februari lalu. 

Iriansyah menyebutkan, perkiraan dampak akibat bencana di musim penghujan terdiri dari berbagai kendala seperti kesulitan mengendarai kendaraan di jalanan, daerah terisolir, kerusakan pada rumah dan bangunan lainnya, dan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian dan hewan ternak.

"Ada pula hambatan lain karena jembatan yang terputus, lalu lintas terhambat jalan utama banjir atau ditutup," jelas dia. 

Dia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Masyarakat pun diminta untuk terus memperbarui informasi kebencanaan melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.

Baca juga: Breaking News: Terjadi Tanah Longsor di Jalinsum Desa Kebur Musirawas

Tak hanya itu, masyarakat juga disarankan untuk mengamankan dokumen-dokumen penting, menghemat penggunaan air bersih/minum, listrik dan gas, mematikan peralatan elektronik dan tidak menggunakan alat transportasi darat jika tidak mendesak.

"Kami melalui semua tim dan stake holer terkait juga sudah memastikan kesiapan alat dan SDM jika terjadi bencana. Kami  memang tidak bisa menjamin nol korban, tapi berupaya semaksimal mungkin meminimalisir dampak yang terjadi," terang Iriansyah. 

Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo, mengatakan, musim hujan di wilayah Sumsel terjadi hingga Maret bahkan pertengahan April.

"Sekarang kita masuk puncak musim hujan (Januari, Februari, Maret), dan dalam satu minggu ke depan akan terjadi kondisi cuaca yang signifikan. Ini terjadi di semua wilayah Sumsel," kata dia. 

Baca juga: Longsor Timbun Jalan Kisam Tinggi OKU Selatan, Akses Empat Desa Lumpuh

Menurut Nandang, kondisi ini harus diwaspadai khususnya untuk daerah potensi rawan longsor di daerah Sumsel bagian barat. 

Bahkan, untuk daerah Banyuasin dan sekitarnya (pesisir barat wilayah Sumsel) telah terjadi puncak musim hujan di Januari. Meski demikian, hingga Maret mendatang puncak musim hujan akan kembali datang sehingga harus tetap diwaspadai.

Sementara itu, puncak musim hujan di wilayah Sumsel bagian barat seperti Lahat, sebagian Muara Enimnim, PALI, OKU Selatan, Pagaralam, dan Musi Rawas Utara diprediksi pada Februari hingga Maret. 

"Masyarakat di daerah ini harus tetap waspada di musim hujan ini." ujar Nandang

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved