Pemkot Palembang Pinjam Dana Ratusan Miliar Rupiah, Ini Kata Ratu Dewa
Pendapat Asli Daerah (PAD) Kota Palembang ditargetkan Rp 1,2 triliun. Namun nyatanya di masa pandemi
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Pendapat Asli Daerah (PAD) Kota Palembang ditargetkan Rp 1,2 triliun. Namun nyatanya di masa pandemi ini target tersebut tidak tercapai, akibatnya Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berutang.
Untuk itu Pemkot Palembang mewacanakan akan meminjam dana ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), sebanyak Rp 116 Miliar.
"Kendalanya hanya satu, karena PAD Kota Palembang tidak mencapai target," kata Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa saat diwawancari secara khusus oleh Tribun Sumsel, Jumat (5/2/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa target PAD Kota Palembang berkisar Rp 1,2 triliun, ternyata hanya hampir di Rp 800 miliar saja yang tercapai. Artinya ada kekurangan yang harus ditutupi, yang berakibat pada utang.
"Memang untuk peminjaman dana ke pihak ke tiga ini sudah dilaksanakan pembahasan dan pengkajian. Tapi tidak serta-merta harus melaksanakan pinjaman, karena ini kan masih dalam tingkat wacana," katanya.
Ratu Dewa membenarkan wacananya akan meminjam diangka Rp 116 Miliar, tapi ini masih pada tingkat pengkajian. Apakah nantinya ini akan dipakai untuk menutupi hutang di 2020 atau dipakai untuk 2021, ini masih dalam proses pengkajian.
Menurutnya kalaupun jadi meminjam banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Lalu dari sisi bunganya juga menjadi bahan pertimbangan. Ini kan masih dalam tingkat wacana. Di tahap proses awal ini baru mengajukan minat dahulu.
"Jangan sampai kita melangkah tetapi salah, sebab ada prosesnya juga seperti harus ijin, harus memiliki persetujuan dari DPRD dan lain-lain. Ini harus kita lalui semua, jangan sampai nanti ini bermasalah di kemudian hari," ungkapnya.
Menurut Ratu Dewa, sebenarnya Pemkot Palembang baru kali ini meminjam kepada PT SMI di Jakarta, karena memang ini baru wacana.
Kenapa Pemkot Palembang pinjamnya ke PT SMI bukan perbankan? Karena ini menyangkut tentang bunga, karena bunga di PT SMI itu terbilang kecil.
Maka itu juga yang jadi pertimbangan kita untuk mengajukan pinjaman ke PT SMI. Karena untuk kabupaten/kota di Provinsi lainnya juga ke PT SMI.
"Kalau saya melihat masih ada dua opsi, pertama dengan melakukan peminjaman dan yang kedua dengan melakukan efisiensi," katanya.
Kalaupun ini bisa dilaksanakan sebagai bentuk efisiensi anggaran yaitu pengurangan anggaran untuk belanja, belanja perjalanan dinas, perawatan kantor, belanja makan minum diefisienkan, apalagi sekarang diera digitalisasi bisa mengurangi penggunaan kertas dan lain-lain tentu akan bisa mencapainya. Maka perlunya efisiensi agar bisa membayar hutang-hutang sebelumnya.
"Jadi kemungkinan-kemungkinan itu yang kita laksanakan, sekarang pun kita melakukan efisiensi," katanya.
Lalu terkait pengamat ekonomi menyarankan mengandeng investor, menurutnya kalau investor kan mereka juga berbicara tentang untung dan rugi. Boleh jadi juga dengan mengandeng investor, tapi pihak investor juga kan membaca peluang yang ada.
"Dari beberapa grup CSR juga sudah pernah kita panggil juga. Tapi sekali lagi karena ini memang kondisinya sedang pandemi Covid-19, jadi siapapun juga terdampak tak terkecuali dunia usaha," katanya.
Jadi solusi ini juga pernah dibahas, untuk mengandeng investor, tapi ya itu kendalanya karena memang masih dalam kondisi pandemi.
Sebagaimana diketahui bersama geliat perekonomian di Palembang ini diatas rata-rata Sumatera Selatan (Sumsel) dan tingkat nasional. Lalu Palembang juga sebagai kota layak huni, maka bagus para investor untuk datang ke Palembang.
"Namun memang nilai jual kita yang dari sektor pariwisata masih perlu ditingkatkan. Seperti kata orang luar kalau datang ke Palembang itu cukup membosankan, karena tidak ada yang mau dilihat. Datang ke Palembang lihat Jembatan Ampera, ke Jakabaring Sport City, dan lain-lain," katanyam
Masih kata Ratu Dewa, kalau dari sisi kuliner memang Palembang ok banget, Palembang banyak beragam kulinernya. Akan tetapi Palembang terkesan kota yang membosankan, karena memang nilai jual objek wisata yang ada masih kurang.
Maka dari itu ada keinginan dari Walikota Palembang, untuk membuat destinasi wisata baru yaitu pulau Kemaro.
Nilai jual Pulau Kemaro itu ada dua, dari sisi historinya luar biasa dan nilai jualnya juga luar biasa. Sehingga ada keinginan Walikota untuk memindahkan (dalam tanda kutip) ke Palembang. Sebagai Ancolnya kota Palembang, sehingga jadi destinasi wisata khususnya untuk anak-anak.
"Jadi yang kita lakukan sekarang memperbaiki yang ada, membersihkan fasilitas yang ada dan akhirnya para investor sudah mulai melirik nih. InsaAllah dalam waktu dekat akan kita laksanakan," katanya.
Ratu Dewa pun menghimbau kepada OPD, langkah untuk efisiensi itu penghematan. Dengan tidak mengurangi tugas dan pokok dari fungsi OPD masing-masing.
Tetapi untuk yang sifatnya "mubajir" seperti perjalanan dinas yang harus diselektifkan, makan dan minum dan lain sebagainya tolong disesuaikan. Tujuan dalam rangka untuk mengefisienkan dan mengoptimalkan tugas pokoknya masing-masing.
"Maka harapan saya, tolong ditaati dan dipatuhi sehingga terjadi efisiensi bagi pemanfaatan dana APBD yang ada di Kota Palembang," katanya.