Berita Palembang

Fakta Sekolah di Palembang Masih Kekurangan Guru SD, Di SDN 25 Banyak Guru Mengajar Doubel

Saat ini, guna mengatasi permasalahan ini maka banyak tenaga guru honor dan PNS ini juga mengajar double.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/SRI HIDAYATUN
Siska, guru di SDN 25 Palembang nampak tengah sibuk mengisi rapor siswa hasil penilaian akhir semester (PAS), Selasa (15/12/2020). Jumlah guru di sekolah ini faktanya masih kurang meski sudah ada tambahan guru CPNS yang resmi dilantik Rabu (3/2/2021) lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG - Pelantikan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Palembang sudah berlangsung. Namun, ini masih belum mencukupi kebutuhan yang ada di Kota Palembang.

Masalah kekurangan guru saat ini masih menjadi permasalahan di kota Palembang. Terutama bagi guru SD dan SMP yang masih dikeluhkan oleh para kepala sekolah yang ada.

Seperti di SDN 25 Palembang, Baiti Maryati mengatakan tahun ini pihaknya hanya mendapatkan tiga orang CPNS yang akan mengajar disini.

"Alhamdulilah untuk CPNS yang dilantik baru ini kita menerima 3 orang yakni dua guru kelas dan satu guru olahraga. Namun saat ini mereka belum ada bekerja disini," jelasnya, Jumat (5/2/2021).

Ia mengatakan dengan adanya penambahan guru CPNS ini masih diakui Baiti masih sangat kekurangan tenaga pengajar.

"Masih banyak kita kekurangan. Untuk saat ini guru PNS kita hanya ada 7 dan guru dan tenaga honor jumlahnya ada 20 yang terdiri 11 guru kelas, 2 guru agama, 2 guru olahraga, 1 perpustakaan dan 1 tenaga kebersihan . Total saat ini ada 27 guru dan pegawai," beber dia.

Namun, tahun ini satu guru PNS akan memasuki masa pensiun dan tahun 2022 juga akan ada dua lagi yang pensiun.

"Jadi kekurangan kita ini sangat banyak. Kita rombel (rombongan belajar) saja ada 18 plus ditambah rombel siswa filial ada tiga rombel," ungkapnya.

Ia mengaku saat ini, guna mengatasi permasalahan ini maka banyak tenaga guru honor dan PNS ini juga mengajar double.

"Misal mengajar kelas 1 kan sedikit mapelnya jadi juga guru ini memegang kelas 2 juga jadi double. Kalau tidak begini kita kekurangan guru kelas," tegas dia.

Lanjut Baiti, untuk rombel kelas filial yakni yang mengajarkan anak putus sekolah karena tersandung kasus hukum ada tiga orang guru.

"Kebetulan sekolah kita ini juga sekolah filial jadi ada tiga guru yang diperbantu satu guru PNS dan dua guru honor," ujarnya.

Pihaknya mengaku selama ini adanya bantuan guru honor ini sangat membantu. "Karena itu, kita juga dorong para guru honorer di sini agar bisa ikut P3K," jelas dia.

Kekurangan tenaga pendidik juga dirasakan di SDN 184 Palembang.
"Tahun ini kami menerima hanya 4 orang CPNS untuk di sekolah namun ini tidak mencukupi, " ujar Kepala SDN 184 Palembang, Habibah.

Kata dia, selama ini hanya mengandalkan tenaga guru honor yang sangat banyak berada disini.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan pihaknya kekurangan guru memang masih sangat banyak di kota Palembang.

"Kita masih banyak membutuhkan tenaga pengajar di kota Palembang ini karena setiap tahun yang pensiun banyak," ujar dia.

Untuk guru SD saja kota Palembang masih kekurangan sekitar 4000-an belum lagi yang tingkat SMP.

"Kita masih terus mencarikan solusi ini dan kita juga sudah mengajukan usulan ke BKN terkait kekurangan ini namun belum terakomodir," jelas dia.

Dewa mengatakan untuk tenaga pengajar ini pihaknya sangat prioritaskan agar semua bisa terakomodir.

"Kalau P3K itu kebijakan pusat dan kita belum tahu dibuka lagi atau tidak karena tergantung kebijakan pemerintah pusat," ungkap dia.

1.015  CPNS Resmi Dilantik Mayoritas Guru

Sebelumnya sebanyak 1.015 CPNS Pemerintah Kota Palembang Formasi 2019 resmi dilantik. Pelantikan tidak dihadiri seluruh peserta melainkan hanya perwakilan karena masih masa Pandemi Covid-19.

Pasca dilantik secara perwakilan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2019, Kepala BKPSDM Kota Palembang, Riza Pahlevi mengatakan menyediakan waktu selama dua hari kepada para CPNS untuk mengambil SK yang telah disediakan.

Ia mengatakan karena adanya pandemi ini membuat peresmian CPNS 2019 ini dilakukan secara terbatas.

"Seharusnya semuanya dilantik secara langsung namun karena pandemi jadi kita lakukan secara terbatas dari 1.015 orang jadi hanya 47 CPNS dan 2 PPPK jadi total 49 orang," ungkap dia, Rabu (3/2/2021).

Lanjut dia, setelah ini para CPNS dan PPPK yang tidak mengikuti peresmian secara langsung ini akan mengambil SK di BKPSDM Kota Palembang.

"Kita berikan waktu selama dua hari yang diberikan secara bergilir untuk mengambil SK melalui kasubag kepegawaian masing-masing OPD," beber dia.

Setelah itu, maka setiap CPNS ini mengikuti prajabatan dan gaji yang mereka dapatkan baru 80 persen." Setelah pra jabatan maka akan dapat 100 persen gajinya," ungkapnya.

Ia mengatakan kuota 1.015 ini masih dinilai belum memenuhi kebutuhan di kota Palembang. "Terutama untuk guru kita masih banyak kekurangan guru SD dan SMP," jelas dia.

Kekurangan ini sudah kita usulkan ke pemerintah pusat dan saat ini masih menunggu bagaimana teknisnya.

"Kita ajukan tenaga guru sekitar 500an , tenaga kesehatan dan teknis lainnya tapi kita prioritaskan untuk tenaga guru," ungkapnya.

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved