Berita Palembang
Tulang Manusia di Sungai Ogan Diduga Bagian Tubuh Ahmad Zaki, Keluarga Jalani Pemeriksaan DVI
Dari pakaian, keterangan orang-orang pondok dan kesaksian teman-temannya juga sama. Sehingga kami yakin bahwa itu memang punya anak kami
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
"Ada sejumlah orang diantaranya santri Ponpes Al Ittifaqiah Indralaya yang yakin bahwa tulang belulang itu milik rekan mereka sesama santri," kata Kapolsek Muara Kuang, Ipda Hendri Rozin saat dihubungi TribunSumsel.com, Selasa (2/2/2021).
Ahmad Zaki Zikri (17) yang merupakan santri Ponpes Al Ittifaqiah Indralaya dinyatakan hilang tenggelam pada 31 Oktober 2020 lalu.
Ketika itu Zaki hanyut di Sungai Ogan saat berenang bersama rekannya di sela kegiatan khataman Alquran di Desa Munggu yang juga berada di wilayah Kecamatan Muara Kuang.
"Keyakinan seorang warga ini karena ditemukan juga celana pendek warna abu-abu dengan ikat pinggang warna hitam merek 'Levis'," kata Hendri.
Celana pendek beserta ikat pinggang itu ditemui dekat tulang-belulang yang tersangkut di jaring ikan milik warga.

"Tulang-belulang dan celana pendek abu-abu beserta ikat pinggang masih disimpan di Mapolsek Muara Kuang," ujar Hendri.
Polisi masih menunggu pihak keluarga Zaki yang datang dari Ogan Komering Ilir (OKI), untuk menentukan langkah selanjutnya terhadap identifikasi tulang tersebut.
"Proses identifikasi seperti tes DNA, kami masih tunggu orang tua Zaki," ucap Hendri.
Sementara pihak Ponpes Al Ittifaqiah masih menunggu informasi pasti terkait penemuan tulang-belulang diduga milik salah seorang santri mereka.
"Baru dapat informasi juga soal penemuan tulang ini. Kami cek dulu kebenarannya," kata Humas Ponpes Al Ittifaqiah, Feri.
Hanyut Saat Mandi
Sebelumnya diberitakan, seorang santri hanyut saat mandi di Sungai Ogan, Desa Munggu, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Sabtu (30/10/2020) pukul 07.00.
Informasi yang hanyut bernama Ahmad Zaki Zikri (17 tahun).
Ia merupakan santri di pondok pesantren (ponpes) Al-Ittifaqiah Indralaya, mandi di Sungai Ogan bersama 15 orang santri lainnya.
Ke-16 orang santri tersebut lalu bermaksud berenang menyeberangi sungai, namun beberapa orang diantaranya hanyut.