Fakta Baru Dugaan Penyanderaan di Puncak Sekuning: Cerita Lengkap dari Pemilik Kos, Orang Riau
Masyarakat kota Palembang digegerkan dengan rekaman viral di sosial media yang menyebut telah terjadi aksi perampokan berujung penyanderaan
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Masyarakat kota Palembang digegerkan dengan rekaman viral di sosial media yang menyebut telah terjadi aksi perampokan berujung penyanderaan di salah satu rumah kos kawasan puncak sekuning, Kamis (28/1/2021) malam.
Namun hal itu dibantah oleh pemilik kos saat ditemui langsung tribunsumsel.com di kediamannya.
"Memang benar tadi malam ada penangkapan disini. Tapi bukan karena perampokan apalagi sampai ada penyanderaan. Informasi itu salah," ujar H Yulius Caisar (67), pemilik rumah kos tempat kejadian, Jumat (29/1/2021).
Tepatnya kejadian itu terjadi di rumah kos milik H Nuryanti (62), istri H Yulius Caisar yang berada di Jalan Puncak Sekuning, Gang Family 5/gotong royong Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang.
Yulius mengatakan, penangkapan yang menghebohkan itu dilakukan terhadap seorang pria bernama Doni.
Pria itu adalah penyewa di salah satu kamar kos tempat tersebut.
"Saya tidak tahu kenapa informasinya ada dua atau tiga orang yang diamankan. Soalnya setahu saya hanya ada satu orang saya yang ditangkap, namanya Doni. Dia ditangkap atas laporan kami selaku warga sekitar karena dia sudah sangat meresahkan. Dia terus-terusan mengancam kami dengan senjata api," ujarnya.
Padahal Doni baru kembali ke kota Palembang pada pagi kemarin.
Setelah sebelumnya ia sempat pulang kampung ke Riau.
Akan tetapi belum sampai 24 jam kembali ke Palembang, pemuda itu nyatanya terus membuat ulah dan secara gamblang mengancam warga dan penghuni kamar kos lainnya.
Hingga akhirnya di malam hari, ia akhirnya diamankan aparat kepolisian.
"Sebenarnya dia sudah tinggal disini sejak satu bulan lalu. Tapi, belum sampai setengah bulan, dia pulang ke Riau. Terus sekitar setengah bulan disana, dia kembali lagi kesini dan tiba kemarin. Tapi kok ulahnya malah jadi aneh. Terus-terusan mengancam kami padahal belum sampai satu hari dia disini lagi," ujarnya.
Dengan ditangkapnya Doni, menjadi kelegaan tersendiri bagi Yulius dan warga sekitar.
"Karena dia sudah sangat meresahkan. Kami berharap biarlah dulu dia diproses hukum. Supaya bisa kasih efek jera ke dia," ujarnya.
