Kisah Kapolri Pertama Indonesia Jenderal Soekanto, Hidup Serba Sederhana di Akhir Hayat Tanpa Rumah
Posisi Kapolri pun tetap ia jabat setelah Negara Kesatuan RI dibentuk pada 17 Agustus 1950 dan diberlakukannya UUDS 1950 dengan sistem parlementer. So
TRIBUNSUMSEL.COM -- Presiden Jokowi baru saja melantik Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai kapolri baru.
Adapun Komjen Listyo Sigit Prabowo diketahui menggantikan Jenderal idham Azis yang memasuki masa pensiun.
Komjen Listyo Sigit Prabowo ditetapkan sebagai Kapolri ke-25 dalam sejarah kepolisian Indonesia.
Nah menarik untuk menelisik siapa sosok Kapolri pertama Indonesia.
jauh sebelumnya Kapolri pertama Indonesia muncul pada tahun 1945.
Setelah presiden Soekarno melantik kepala kepolisian negara (KKN) yakni Jenderal Soekanto
Posisi Kapolri pun tetap ia jabat setelah Negara Kesatuan RI dibentuk pada 17 Agustus 1950 dan diberlakukannya UUDS 1950 dengan sistem parlementer. Soekanto bertanggung jawab kepada perdana menteri/presiden.
Pria kelahiran Bogor, 7 Juni 1908, tersebut adalah orang di balik berdirinya Markas Besar Kepolisian RI di Jakarta Selatan yang kita kenal sekarang.
Soekanto yang merencanakan pembangunan kantor kepolisian di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN).
Gedung itu kemudian diresmikan Soekanto pada 17 Agustus 1952. Saat itu, kantor tersebut menjadi gedung perkantoran termegah setelah Istana Negara.
Selama kepemimpinannya, pada tahun 1955, ia yang meresmikan motto Polri, yaitu Tri Brata dan Catur Prasetya.
Motto itu adalah ciptaan Prof Djoko Sutono SH.
Pendirian Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta juga tak lepas dari campur tangan Soekanto.
Bersama Prof Djoko Sutono SH, Prof Supomo, dan Sultan Hamengku Buwono IX, Soekanto mendirikan PTIK yang dulu disebut Akademi Polisi di Mertoyudan.
Tujuan dibentuknya Akademi Polisi kala itu adalah untuk mencetak polisi yang pandai, modern, dan tanggap pada kemajuan zaman.