Wabup Devi Suhartoni Siap jadi Orang Pertama Divaksin Covid-19 di Muratara, Ini Ikhtiar Jangan Takut
Wakil Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni mengaku siap menjadi orang pertama yang divaksin Covid-19 di daerah itu.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
Foto : Tribun Sumsel / Rahmat Aizullah Wabup Muratara Devi Suhartoni melepas tim yang akan mengambil vaksin Covid-19 untuk Muratara di Palembang, Selasa (26/1/2021).
===
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Wakil Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni mengaku siap menjadi orang pertama yang divaksin Covid-19 di daerah itu.
Ia menegaskan itu untuk meyakinkan kepada para tenaga kesehatan dan masyarakat agar tidak takut divaksin sebagai ikhtiar menangkal Covid-19.
"Saya siap divaksin duluan, jangan takut, ini ikhtiar," kata Devi Suhartoni usai melepas tim yang akan mengambil vaksin untuk Muratara di Palembang, Selasa (26/1/2021).
Devi menyatakan vaksin Covid-19 dari Sinovac sudah melalui proses pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah melakukan pengkajian dan menyatakan Vaksin Covid-19 dari Sinovac halal dan suci.
Bahkan Presiden Joko Widodo menjadi orang yang pertama divaksin di Indonesia untuk meyakinkan rakyatnya.
Begitu juga Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru juga orang pertama di Sumsel yang divaksin.
"Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita untuk takut divaksin," kata Devi.
Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Marlinda Sari mengatakan vaksin untuk daerah itu didistribusikan pada Rabu (27/1/2021) besok.
Pada gelombang pertama, Kabupaten Muratara mendapat kuota vaksin sebanyak 2.360 dosis.
Dinas Kesehatan sudah menyiapkan Gedung Farmasi di Desa Lawang Agung untuk menyimpan vaksin tersebut.
"Persiapan kita sudah rampung, tempat penyimpanan sudah siap, tenaga vaksinasi juga sudah siap," katanya.
Marlinda menyebut penyuntikan vaksin pada gelombang pertama ini akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan terlebih dahulu.
Pada gelombang kedua nanti penyuntikan vaksin untuk aparat keamanan Polri dan TNI.
Kemudian pada gelombang ketiga penyuntikan vaksin baru menyasar ke masyarakat sipil.
Marlinda menambahkan, tenaga kesehatan di Muratara siap divaksin sebagai garda terdepan melawan Covid-19.
Apalagi kata dia, sudah keluar edaran dari BPOM Emergency Use Authorization (EUA) bahwa efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.
Artinya angka itu telah memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu melebihi batas di atas 50 persen.
"Saya yakin tenaga kesehatan di Muratara semuanya bersedia divaksin, masyarakat juga harusnya siap," harap Marlinda.