Tak Ada Nama Kapten Afwan, Daftar 53 Jenazah Korban Sriwijaya Air yang Sudah Teridentifikasi
"Seluruhnya sudah ada 53 korban yang berhasil di identifikasi oleh tim DVI. Jenazah yang telah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan sebanyak
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNSUMSEL.COM, KRAMAT JATI - Update data korban Sriwijaya Air SJ 182 yang berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI).
Hingga Senin (25/1/2021) sore, total jenazah korban Sriwijaya Air yang jatuh mencapai 53 orang, dari total 62 penumpang.
terus berupaya melakukan proses identifikasi terhadap korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan hingga Senin (25/1) pukul 17.00 WIB Tim DVI sudah mengidentifikasi 53 jenazah korban.
• Teringat Ibu, Kesedihan Petugas saat Pisahkan Perhiasan dari Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air
"Seluruhnya sudah ada 53 korban yang berhasil di identifikasi oleh tim DVI. Jenazah yang telah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan sebanyak 46," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Senin (25/1/2021).
Artinya ada sembilan korban belum teridentifikasi dalam kecelakaan yang penyebab kecelakaannya masih dalam penyelidikan oleh KNKT.
Setelah operasi SAR pencarian korban di perairan Kepulauan Seribu dihentikan pada Kamis (21/) kini Tim DVI menitikberatkan identifikasi pada pencocokan DNA.
Data DNA antemortem (sebelum kematian) dari keluarga korban dicocokkan dengan DNA postmortem (setelah kematian) dari jenazah.
Proses pengambilan DNA dari jenazah hingga ke pencocokan lewat serangkaian uji laboratorium ini butuh waktu beberapa hari, namun hasilnya dipastikan akurat.
"Tim DVI akan menyelesaikan tugas dan kewajibannya, mudah-mudahan korban yang teridentifikasi pun akan semakin banyak. Tentunya ini akan memberikan kepastian kepada para keluarga korban," ujarnya.
Hingga Jumat (22/1/2021) Tim DVI sudah menerima 325 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban dan 278 kantong properti berisi barang pribadi korban.
Lalu 714 sampel DNA, terdiri dari 174 data DNA antemortem dan 540 data DNA postmortem yang harus dicocokkan satu per satu untuk mengetahui teridentifikasi.
Rusdi menuturkan proses identifikasi berjalan hingga Tim DVI sudah memeriksa seluruh data DNA antemortem dan postmortem yang didapat.
"Tim DVI masih terus bekerja. Walapun proses pencarian korban sudah dihentikan sejak hari kamis minggu lalu tapi tentunya tugas dan tanggung jawab dari Tim DVI harus dituntaskan," tuturnya.