Berita Ogan Ilir
Derita Bocah 4 Tahun di Indralaya Alami Kelainan Jantung, Radang Paru, Mata Katarak dan Lumpuh,
Kata dokter, anak saya mengalami kelainan jantung dan radang paru. Kemudian matanya katarak, tidak bisa melihat dan pendengarannya juga ada gangguan.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Putri Ayu Anisa, bocah 4 tahun ini terus meringis di pangkuan ibunya.
Putri sejak lahir mengalami pertumbuhan yang terhambat dan kini mengalami komplikasi penyakit.
Yeni, ibunda Putri mengungkapkan, kelainan yang dialami putrinya berawal saat Putri mengalami demam panas saat berusia 4 bulan.
"Waktu umur 4 bulan, anak saya sering sakit dan pertumbuhannya seperti tidak ada," kata Yeni saat dibincangi wartawan di Indralaya, Selasa (26/1/2021).
Yeni merupakan warga Desa Jagaraja, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir.
Tujuan Yeni datang ke Indralaya untuk mengurus bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Yeni mengaku tak kuasa melihat putri keduanya itu yang terus merengek dan meringis karena berbagai penyakit dan gangguan pancaindera yang dialami.
"Kata dokter, anak saya mengalami kelainan jantung dan radang paru-paru. Kemudian matanya katarak, tidak bisa melihat dan pendengarannya juga ada gangguan," ungkap wanita 28 tahun ini.
Diagnosa penyakit ini, kata Yeni, disampaikan dokter RSUD Kayuagung pada Desember tahun lalu.
Dokter lalu menyarankan Yeni merujuknya putrinya ke Rumah Sakit di Palembang.
Namun karena tak memiliki biaya, Yeni tak bisa berbuat apa-apa dan terpaksa merawat putrinya di rumah.
"Kami tidak punya uang untuk berobat. Untuk ongkos pun tidak punya. Suami cuma kerja ngojek becak motor, cukup buat makan sehari-hari saja," ujar Yeni.
Karena penyakit komplikasi yang dialami Putri, bocah 4 tahun ini semakin terhambat pertumbuhannya.
Putri bahkan tak bisa berdiri dan harus dipangku oleh ibunya.
"Putri nangis terus dan dia harus digendong. Dia berbaring saat tidur saja," kata Yeni.
Saat mengurus bantuan PKH ke Koordinator Kabupaten (Korkab) di Indralaya, upaya Yeni tak membuahkan hasil.
Rencananya, jika dana PKH cair, Yeni ingin merujuk Putri ke rumah sakit di Palembang.
"Kata Koordinator PKH, belum bisa diurus. Saya pasrah saja, tinggal berharap ada bantuan dari pemerintah yang benar-benar tulus membantu biaya pengobatan anak saya," kata Yeni.