Cara Kerja GeNose Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM, Digunakan Penumpang Kereta Api Mulai Februari
GeNose diterangkannya sudah dilakukan uji coba dan telah mengantongi izin dari pemerintah, dalam hal ini izin dari Kementerian Kesehatan.
Izin edar GeNose dari Kemenkes telah turun pada 24 Desember 2020.
1. Cara Kerja
Berbeda dengan alat deteksi Covid-19 lainnya, cara kerja GeNose menggunakan embusan napas untuk penentuan infeksi Covid-19 atau tidak.
Hasil pemeriksaan alat yang menggunakan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) itu
diklaim bisa selesai dalam waktu sekitar 80 detik.
Pola embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.
Melansir laman UGM, Sabtu (26/12/2020), Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyatna mengatakan, virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan menghasilkan volatile organic compounds atau senyawa organik mudah menguap yang khas.
Senyawa organik mudah menguap itu juga terdapat dalam embusan napas seseorang.
2. Harga dan Biaya Tes
Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyatna mengatakan, harganya tes GeNose sekitar Rp 15.000-Rp 25.000.
Sementara itu satu unit GeNose diperkirakan dijual sekitar Rp 40 juta.
Alat tersebut mampu melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari, dengan estimasi per pemeriksaan 3 menit selama 6 jam.
3. Akurasi
Tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen dengan menggunakan 600 sampel data valid.
Hasil tes juga lebih cepat didapatkan, hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
Pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dinilai lebih nyaman, ketimbang menggunakan metode usap atau swab.
4. Produksi
Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19 Eko Fajar Prasetyo mengatakan, alat pendeteksi virus corona (Covid-19) GeNose buatan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini disiapkan sebanyak 3.000 unit yang akan dipasarkan.
Tidak menutup kemungkinan, pihak pengembang alat tersebut akan memproduksi tiap bulannya sebanyak 1.000 unit.