Tiga Orang Tewas dan Satu Orang Hilang Akibat Banjir Manado, Terjang 8 Kecamatan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado melaporkan hujan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut.
Saat ini BPBD masih mengidentifikasi korban yang telah dievakuasi.
Dikutip dari bnpb.go.id, BPBD Kota Manado mencatat hujan berintensitas tinggi memicu debit air di daerah aliran sungai (DAS) Sawangan dan Tondano meluap.
Berdasarkan data BPBD setempat pada pukul 21.00 WIB, delapan kecamatan di Kota Manado terdampak banjir, yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting, dan Singkil.
BPBD belum mengetahui kerugian material yang diakibatkan dari peristiwa tersebut.
Namun, BPBD masih memantau rumah warga yang terendam banjir dan beberapa titik longsor.
Tinggi genangan banjir sekitar 50 hingga 400 cm.
BPBD masih melakukan kaji cepat di lapangan.
Merespons bencana ini, BPBD Kota Manado bersama unsur terkait lain, seperti TNI, Polri, Basarnas, dan sukarelawan, melakukan evakuasi warga dan pendataan.
Saat melakukan evakuasi di lapangan, petugas membutuhkan perahu karet dan alat transportasi untuk mengevakuasi warga.
Tim evakuasi banyak yang terjebak macet akibat genangan air di banyak ruas jalan.
Kondisi saat ini, listrik di sebagian besar wilayah masih padam dan jaringan telepon seluler tidak stabil untuk operator tertentu.
BNPB memantau kondisi terkini dan melakukan koordinasi dengan pihak BPBD setempat.
Peringatan Dini Cuaca
Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG, wilayah Sulawesi Utara berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang pada 20 hingga 22 Januari 2021.
Terpantau pada Info BMKG, Sabtu (23/1/2021) hari ini, beberapa wilayah di Kota Manado masih berpotensi hujan ringan hingga lebat.