Tiga Orang Tewas dan Satu Orang Hilang Akibat Banjir Manado, Terjang 8 Kecamatan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado melaporkan hujan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Mengingat puncak musim hujan masih berlangsung hingga Februari 2021.
Analisis Sementara
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah membuat analisis sementara penyebab hujan lebat yang mengakibatkan longsor dan banjir di Manado dan Minahasa.
Dikutip dari Kompas.com, Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, mengatakan berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini, terdapat adanya pusat tekanan rendah atau LPA (1008 hPa) di Laut China Selatan dan LPA (998 hPa) di Laut Timur.
Keadaan ini membentuk sirkulasi siklonal yang menyebabkan pola gradiend angin di Sulawesi Utara yaitu konvergensi massa udara atau pertemuan massa udara di wilayah Sulawesi Utara.
"Kondisinya atmosfer demikian mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dalam durasi waktu yang lama," ujarnya, Jumat (22/1/2021).
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi) (Kompas.com/Skivo Marcelino Mandey)