Keponakan Membunuh Paman, Pembunuhan Sadis di Muratara Dipicu Perkara Warisan
Polisi memastikan Ardeni alias Den bin M Awi (50 tahun) adalah korban pembunuhan.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Polisi memastikan Ardeni alias Den bin M Awi (50 tahun) adalah korban pembunuhan.
Warga Dusun II Desa Karang Dapo I, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) itu tewas mengenaskan, Kamis (14/1/2021).
Den panggilannya, diduga dibunuh oleh keponakannya sendiri berinisial AX.
"Ini masih dugaan ya, diduga korban dibunuh oleh ponakannya sendiri, inisialnya AX," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Muratara, AKP Dedi Rahmad, Jumat (15/1/2021) pagi.
Dedi mengungkapkan, motif dari pembunuhan sadis ini diduga dilatarbelakangi masalah warisan.
Diketahui, korban menggarap tanah hak waris milik SH yang merupakan kakak kandung korban.
Baca juga: Akhirnya Terkuak, Inilah Keponakan Bunuh Paman di Muratara, Sempat Kuliah di Palembang
Sedangkan SH adalah bapak kandung dari AX, terduga pelaku pembunuhan.
"Untuk sementara motifnya diduga masalah warisan, dimana korban ini menggarap tanah hak waris milik bapak pelaku," kata Dedi.
Polisi sudah memeriksa beberapa saksi termasuk orangtua terduga pelaku.
Polisi kini masih terus mencari informasi keberadaan terduga pelaku.
"Pelaku masih kita cari keberadaannya, kita harapkan pelaku segera menyerahkan diri," harap Dedi.
Sebelumnya diberitakan, Ardeni ditemukan tewas mengenaskan pada Kamis (14/1/2021), sekitar pukul 15.00 WIB.
Mayat korban bersimbah darah dengan luka bacok di lehernya dan kepalanya nyaris putus.
Ardeni tergeletak di depan pintu pondok yang ditempatinya di KM 4 Desa Jadi Mulya 1, Kecamatan Nibung, Kabupaten Muratara.
Korban pertama kali ditemukan oleh masyarakat kemudian dilaporkan ke Polsek Nibung Polres Muratara.
Korban langsung dibawa ke Puskesmas Nibung untuk dilakukan visum.
Kepala Desa Jadi Mulya 1, Gunardi mengatakan meski korban pembunuhan itu ditemukan di desanya, namun bukan warganya.
"Dia orang Karang Dapo, mencari nafkah di desa kami, kalau kata orang-orang dia kerjanya gesek kayu," ujar Gunardi..