Kronologi 6 Preman Bawah Jembatan Ampera Pukuli Tukang Bakso, Kabur Saat Lihat Polisi

Ridho Satria (24), pedagang bakso di bawah Jembatan Ampera yang dikeroyok preman saat berjualan, Selasa lalu berharap Polisi Tangkap Pelaku

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA
Ridho Satria (24), pedagang bakso di bawah Jembatan Ampera yang dikeroyok preman saat berjualan, Selasa (12/1/2021) lalu 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ridho Satria (24), pedagang bakso di bawah Jembatan Ampera yang dikeroyok preman saat berjualan, masih terus berharap para pelaku segera ditangkap. 

Ia mengaku sudah begitu gerah dengan perbuatan pelaku yang dikatakannya sudah sangat meresahkan. 

"Kami berharap bisa jualan dengan tenang. Tidak ada lagi bayang-bayang preman yang buat kami para pedangan resah," ujarnya saat ditemui di Polsek Ilir Timur I Palembang saat hadir untuk memberikan keterangan tambahan dalam BAP, Kamis (14/1/2021). 

Diketahui, penganiayaan yang dialami Ridho terjadi pada Selasa (12/1/2021) lalu. 

Dari pengakuannya, kejadian itu bermula ketika salah seorang diduga preman berinisial AK, datang dan hendak menukarkan uang pecahan dengan total Rp.5000 kepada Ridho. 

Saat itu AK bersama dua temannya, datang dengan membawa dua lembar uang Rp.2000 dan selembar uang Rp.1000. 

Namun lantaran selembar uang Rp.2000 yang dibawa AK dalam keadaan sobek, Ridho menolak untuk menerima ajakan tukar uang tersebut. 

"Mungkin juga karena saya ngomongnya agak kasar. Tapi memang cara ngomong saya seperti ini. Saya bilang uang itu tidak laku, terus dia bantah dan bilang masih laku. Jadi saya reflek bilang, ya sudah kalau masih laku, kamu saja yang jualnya. Dari situ dia marah," ujarnya. 

Cek cok mulut antara keduanya tak dapat terhindarkan. 

Seorang pedagang jagung juga sempat berusaha melerai namun cek cok tak kunjung reda. 

"Sampai akhirnya dia (AK) menampar pipi kiri saya pakai tangan kanannya," kata Ridho. 

Kejadian itu kemudian dilerai oleh dua teman AK yang datang bersamanya. 

Ridho lantas bergegas melaporkan kejadian itu kepada bosnya yang juga berjualan di kawasan pasar 16 Ilir Palembang. 

Saat disana, rupanya seorang rekan AK berinisial RZ datang menghampiri Ridho dan langsung mengajaknya berduel. 

"Dia nantang dan ngajak supaya kami buat surat perjanjian diatas materai. Minta jangan melapor ke polisi, mending kita saling membunuh saja. Tapi kemudian dilerai oleh bos saya dan kepala keamanan disana. Kemudian saya disuruh pergi," ujarnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved