Kecelakaan Sriwijaya Air
'Sehidup Sesurga', Ikatan Alumni MAN 3 (IMMAN) Palembang Panjatkan Doa untuk Indah Halimah Putri
Kami keluarga besar MAN 3 Palembang turut berduka cita atas meninggalnya Indah Halimah Putri semoga almarhumah husnul khotimah.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
Kesedihan terus dirasakan keluarga Indah Halimah Putri alias Puput (26 tahun), penumpang asal Ogan Ilir di pesawat Sriwijaya Air SJY182 yang jatuh pada 9 Januari lalu.
Indah tak sendirian, ia bersama empat orang lainnya yakni suaminya yang bernama Rizki Wahyudi (27 tahun), putranya Arkana Nadhif (7 bulan), mertua bernama Rosi Wahyuni dan keponakan Rizki bernama Nabila Anjani.
Doa Bersama untu Keselamatan
Begitu mengetahui Indah beserta rombongan perjalanan masuk dalam daftar penumpang pesawat yang jatuh di Kepulauan Seribu, ayahanda Puput, sapaan Indah bertolak ke Jakarta pada Minggu, 10 Januari kemarin.
Keluarga Indah di Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, juga telah menggelar doa bersama untuk keselamatan Indah dan keempat orang lainnya.
Indah sendiri merupakan putri sulung pasangan Ridwan (55 tahun) dan Yusrilanita (48 tahun).
Anak pertama dari empat bersaudara ini lahir di Sungai Pinang pada 1 Oktober 1994.
Indah kecil mengenyam pendidikan di bangku SDN 1 Sungai Pinang yang tak jauh dari kediamannya.
Setelah lulus, Indah sekolah di MTSN 2 Ogan Ilir di Tanjung Raja.
Lulus di tahun 2009, di tahun yang sama, Indah melanjutkan pendidikan di MAN 3 Pakjo, Palembang.
Berikutnya pada tahun 2012, Indah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan D3 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Fatah Palembang.
Setelah wisuda pada Januari 2016, komunikasi antara Indah dan rekan-rekannya tetap berjalan.
Pernikahan Indah dengan Rizki pada 18 Agustus 2018 lalu, juga semakin menguatkan silaturahmi Indah teman-teman semasa sekolah maupun kuliah dulu.
Hingga kabar mengejutkan tiba pada 9 Januari 2021 lalu.
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang membawa 50 penumpang dan 12 kru, jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.