Kecelakaan Sriwijaya Air
Diduga Ada Calon Suami Istri Penumpang Sriwijaya Air Pakai KTP Orang Lain, Begini Kronologinya
Dalam manifest penumpang Sriwijaya Air SJ-182, keduanya tercatat bernama Feliks Wenggo dan Sarah Beatrice Alomau dengan nomor seat 18 dan 17
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA-Diduga ada pasangan calon suami istri asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 namum pakai KTP orang lain.
Dua warga Ende NTT itu adalah Teofilus Lau Ura alias Olus, kelahiran 5 Maret 1998. Sedangkan untuk calon istrinya baru diketahui nama panggilannya yakni atas nama Shelfi.
Dalam manifest penumpang Sriwijaya Air SJ-182, keduanya tercatat bernama Feliks Wenggo dan Sarah Beatrice Alomau dengan nomor seat 18 dan 17.
Polisi akan menyelidiki dua orang penumpang Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) yang diketahui menggunakan KTP orang lain.
"Kami masih dalami dari tim investigasi dan Basarnas. Kami data para korban," kata Kabagpenum Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Senin (11/1/2021).
Untuk memperjelas kasus ini, polri akan mencari kecocokan dengan bertanya ke Dinas Kependudukaan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
"Kami akan tanya ke disdukcapil, apa benar gunakan KTP yang bukan miliknya," lanjut Ramadhan.
Sebelumnya, dua orang warga asal Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk dalam daftar penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, Sabtu, (9/1/2021).
Penjelasan Keluarga
Dua korban asal Ende menggunakan KTP orang lain sehingga nama yang tertera di manifes penumpang pun nama orang lain.
Demikian dikeluhkan oleh Benedikus Beke, keluarga korban, saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Minggu (10/1/2021).
Benediktus mengaku mereka mendapat informasi mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya, Sabtu (9/1/2021), melalui berita dan media sosial.
Dua korban dimaksud yakni Teofilus Lau Ura Dari, atau biasa disapa Olus dan calon istrinya, Shelfi juga berasal dari Ende.
"Kalau calon istrinya kita masih cek identitas lengkapnya," kata Benediktus.
Dalam akta kelahiran yang dikirimkan Benedikus kepada POS-KUPANG.COM, tercatat, Teofilus Lau Ura Dari lahir di Pora, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, 5 Maret 1998. Sementara ibu Teofilus bernama Dementria Ledi Vita Eta.
"Kami semua keluarga berada di Flores, orangtua pengetahuan terbatas. Bapa dan ibunya Olus juga sedang tidak bersama, bapaknya ada merantau di Malaysia. Kami berupaya identitas mereka disesuaikan dengan surat permandian, ijazah," ungkap Benediktus.
Benediktus mengatakan, Olus dan Calon istrinya menggunakan KTP orang lain karena terburu-buru ke Pontianak.
"Nah persoalannya kenapa penerbangan juga melayani waktu itu. Kami tidak tau," ungkapnya.
Benediktus saat ini tengah berada di Jakarta baru berangkat siang tadi.
"Saya ke Posko-posko pengaduan korban pesawat Sriwijaya," ungkapnya.
Olus Pakai KTP Feliks Wenggo, Keluarga Feliks Sempat Panik
Keluarga Feliks Wenggo di Ende, panik ketika melihat ada nama Feliks Wenggo di daftar manifes penumpang pesawat Sriwijaya yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Keluarga cemas, lantaran Feliks Wenggo memang tengah tinggal di Jakarta, sementara pesawat Sriwijaya dengan nomor penerbangan SJ 182 tersebut jatuh ketika dalam penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
Keluarga Feliks pun mengontak Kakak sepupu Feliks Wenggo, Aron Rinto di Jakarta. Aron dihubungi, Minggu (10/1/2021) mengaku mereka panik saat melihat ada nama Feliks di daftar manifes penumpang.
"Saya juga kaget. Kami keluarga lalu saling kontak untuk pastikan apakah benar Feliks ada terbang dengan pesawat Sriwijaya ke Pontianak," ungkap Aron.
Untuk memastikan Aron langsung ke kos Feliks Wenggo di Jakarta dan ternyata Feliks ada di kosnya. "Saya sampai di kos, eh tau-taunya Feliks ada baik-baik di sana," kata Aron.
Aron menjelaskan, ternyata Kartu Tanda Penduduk (KTP) Feliks dipakai oleh Olus, teman Feliks untuk mengurus tiket pesawat dari Jakarta ke Pontianak, sehingga nama Feliks Wenggo yang tertera di manifes penumpang pesawat Sriwijaya.
"Jadi yang di pesawat Sriwijaya yang jatuh itu bukan Feliks tetapi Olus, temannya Feliks. Dia pinjam KTP Feliks. Katanya begitu, tidak ada KTP. Tapi Olus bawa KTP Feliks yang fotokopi saja," ungkapnya.
Setelah bertemu Feliks Wenggo, Aron lalu bertemu dengan keluarga Olus di Jakarta. Aron mengaku sudah berbicara dengan keluarga Olus sehingga bisa memberikan informasi yang benar kepada keluarga di Ende.
Artikel ini telah tayang di kompas.tv dan pos kupang