Kecelakaan Sriwijaya Air
Pentingnya Menemukan Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Ini Fungsi dan Waktu Mengetahui Hasil
Black box adalah perangkat perekam yang sangat dilindungi dan penting, sama seperti hard disk atau kartu memori
Membaca Hasil
Mekipun black box sudah ditemukan, namun butuh waktu cukup panjang untuk dapat membaca dan mengetahui isi black box tersebut.
Berdasarkan “Flight Data Recorder Handbook for Aviation Accident Investigation” dari National Transportation Safety Boards (NTSB) dijelaskan proses pembacaan black box yang hanya bisa dilakukan oleh pihak terbatas karena berisi data yang sangat sensitif dan penting.
Kotak penting ini harus dikirimkan dalam kondisi seaman mungkin agar data yang tersimpan di dalamnya dapat sampai dengan selamat.
Terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi, misalnya black box yang ditemukan di dalam air harus dikemas di dalam air pula.
Dalam hal ini, pengemasan dilakukan di dalam air tempat ditemukan. Setelah itu, benda itu dimasukkan ke dalam kotak dan dilapisi dengan bubble wrap atau dilindungi dengan gabus agar terlindung dari segala kemungkinan buruk selama pengiriman.
Sebelum diangkat, informasi terkait jenis black box yang digunakan dan penerbangan yang mengalami kecelakaan harus dikirimkan kepada Vehicle Recorder Division dan spesialis black box.
Informasi yang dikabarkan itu misalnya mengenai tipe pesawat, nomor penerbangan, waktu dan ketinggian kejadian, landasan pacu yang digunakan saat lepas landas, tipe dan nomor seri black box yang digunakan, parameter yang direkam, konfirmasi algoritma pada tiap parameter, maskapai penerbangan, riwayat perawatan black box, dan lain sebagainya.
Hal ini untuk membantu membaca black box yang dikirimkan. Larangan membuka data Black box yang ditemukan sangat tidak diperkenankan untuk dibuka di lokasi kejadian.
Benda itu harus diamankan dan hanya dapat dibuka oleh pihak yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk melakukannya.
Pembukaan atau usaha pembacaan black box di tempat dapat merusak data yang tersimpan di dalamnya. Pihak pemeriksa segera mengunduh data yang tersimpan di black box kemudian disimpan dalam format digital agar data aman.
Jika black box mengalami kerusakan, kerusakan itu harus didokumentasikan. Kemudian, ahli membuka rekaman dengan menggunakan alat pemotong atau peralatan khusus lainnya.
Data yang sudah terbaca kemudian akan dikoordinasikan melalui jalur komunikasi yang aman, tidak menggunakan ponsel portabel dan yang lainnya.
Kemudian, data awal yang sudah terbaca tersebut disampaikan kepada pihak-pihak yang ada di tempat kejadian.
Data yang didapatkan kemudian akan divisualisasikan dalam bentuk animasi agar mudah dipahami oleh orang awam.