Penjelasan Kenapa Orang yang Sudah Divaksin Masih Bisa Terpapar Covid-19

orang yang sudah divaksin juga tetap bisa tertular Covid-19 bila jeda penyuntikan pertama dan kedua terlalu cepat atau lambat

Tribunsumsel.com
Bagi tenaga kesehatan, cek apakah nama Anda termasuk dalam penerima vaksin corona di laman pedulilindungi.id 

TRIBUNSUMSEL.COM -Ahli menjelaskan kenapa orang yang sudah divaksinasi masih bisa terpapar covid-19.

Seperti diketahui, Indonesia sudah kedatangan jutaan vaksin yang siap diberikan kepada masyarakat.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo menyatakan seseorang tetap bisa tertular Covid-19 jika tidak menjalankan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak usai disuntik vaksin.

Hal itu bukan disebabkan oleh rendahnya efikasi (keampuhan) vaksin, tetapi oleh perilaku dan pemahaman masyarakat yang keliru terhadap cara kerja vaksin.

Penyebabnya, vaksin tidak serta merta bekerja untuk menstimulus munculnya antibodi secara instan begitu disuntikkan ke tubuh manusia.

Windhu mengatakan, butuh waktu 7 hingga 14 hari bagi vaksin Covid-19 untuk menstimulus kemunculan antibodi.

Karena itu, orang yang disuntik vaksin Covid-19 dan esoknya langsung beraktivitas di ruang publik tanpa masker, tanpa menjaga jarak, dan tak mencuci tangan akan tetap tertular Covid-19 lantaran antibodinya belum terbentuk.

“Nanti misalnya ada pemimpin atau tokoh politik yang juga tidak terlalu paham. Dia divaksinasi lalu dia merasa kebal, teledor, buka masker, tidak jaga jarak lalu lusa tertular. Bisa terjadi dong, karena dia buka masker,” kata Windhu kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021)

“Nanti orang mengira efikasi vaksinnya tidak bagus padahal itu karena perilakunya yang salah. Namanya juga kita baru diimunisasi ya harus tunggu sampai antibodi terbentuk,” tutur Windhu.

Terlebih vaksin Covid-19 buatan Sinovac merupakan vaksin dengan dua kali penyuntikan.

Artinya, antibodi baru benar-benar terbentuk pada 7 hingga 14 hari usai penyuntikan kedua. Adapun biasanya jeda penyuntikan pertama dan kedua berjarak 14 hari.

Windhu menambahkan, orang yang sudah divaksin juga tetap bisa tertular Covid-19 bila jeda penyuntikan pertama dan kedua terlalu cepat atau lambat.

Jika nantinya dinyatakan jeda penyuntikan pertama dan kedua berjarak 14 hari, masyarakat harus mematuhinya karena hal tersebut merupakan syarat utama agar vaksin bekerja dengan baik untuk memunculkan antibodi.

Masyarakat tak boleh terlambat atau disuntik lebih awal dari ketentuan waktu yang ditetapkan saat menjalani penyuntikan kedua.

Dalam dunia epidemiologi, istilah itu dinamakan valid doses (dosis valid).

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved