Pembunuhan Yuliana
Buru Pembunuh Yuliana MS, Kasat Reskrim Palembang Bentuk Timsus, Gabungan Opsnal Pidum dan Resmob
Polrestabes Palembang sudah mengerahkan Unit khusus untuk melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Yuliana.
Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Vanda Rosetiati
Apalagi beberapa jam sebelum ditemukan tewas atau sekira pukul 21.00 malam, korban masih sempat menghubungi kakak kandungnya untuk sekadar bertanya kabar.
Saat itu sama sekali tak ada keluh kesah yang disampaikan korban.
"Dia cuma tanya apa kabar, ya seperti biasa," ujarnya.
Dikatakan Amidah, korban sudah sejak tanggal 5 Desember 2020 lalu tidak pulang ke rumahnya yang berada di Jalan Kol Wahid Hasyim Lorong Abadi, Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan SU 1 Palembang.
Kebiasaan jarang pulang memang sudah biasa dilakukan korban.
Namun untuk kali ini jadwal perginya korban, memang terbilang cukup lama dari biasanya.
Sebab biasanya ia pulang sekitar 1 minggu sekali untuk kemudian pergi lagi selama beberapa hari untuk bekerja.
"Dia kerjanya di cafe, tapi saya kurang tahu bagian apa. Memang biasa pergi berhari-hari dan pulang sekali dalam seminggu. Tapi untuk kali ini, dia pamit perginya agak lama. Katanya tanggung, lagi ada kerjaan," ujar Amidah.
Setelah menjalani pemeriksaan luar, selanjutnya jenazah Yuliana akan dibawa ke rumah duka Jalan Kol Wahid Hasyim Lorong Abadi, kelurahan 3-4 ulu RT 41 Kelurahan SU 1 Palembang.
Untuk kemudian akan dimakamkan di TPU Sungai Goren Palembang tak jauh dari makan ayahnya yang lebih dahulu menghadap sang pencipta.
Gagal Berlibur Temui Putra Sulung
Sehari sebelum ditemukan tewas, Yuliana (25) rupanya sudah berencana mengajak keluarganya untuk berlibur ke Bangka Belitung.
Yuliana merupakan perempuan muda yang ditemukan tewas di salah satu kamar Hotel Rio Jalan Lingkaran 1, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan IT 2 Palembang, Selasa (5/1/2021) pukul 23.00 WIB.
"Kami sebenarnya sudah bersiap mau liburan ke Bangka. Tanggal 7 besok sudah mau berangkat. Kami juga sudah siap-siap mau ikut rapid antigen.
Tapi rencana itu batal, anak saya meninggal," ujar Amidah (57) ibu kandung korban seraya menangis tersedu di depan instalasi forensik rumah sakit M Hasan Polri Palembang, Rabu (6/1/2021).