Berita Pagaralam

Pendaki dan Pengunjung Tinggalkan Sampah di Gunung Dempo, Terkumpul 40 Karung

Banyak pendaki dan pengunjung kawasan Gunung Dempo Pagaralam melanggar aturan tentang pengelolaan sampah

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Wawan Septiawan
Penjaga Gunung Dempo yang tergabung dalam BRIGADE mengumpulkan sampah yang dihasilkan para pendaki dan pengunjung di Gunung Dempo. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM-Banyak pendaki dan pengunjung kawasan Gunung Dempo Pagaralam melanggar aturan tentang pengelolaan sampah.

Setelah libur tahun baru, Balai Regestrasi Gunung Dempo (BRIGADE) mengumpulkan 40 karung sampah dari kawasan Gunung Dempo.

Sampah-sampah ini dihasilkan oleh pendaki dan pengunjung Gunung Dempo yang masih membandel.

Padahal para penjaga Gunung Dempo yang tergabung dalam BRIGADE telah membuat aturan yang wajib ditaati para pendaki dan pengunjung yang akan berkemah dikawasan tersebut.

Aturan itu diantaranya, setiap pendaki dan pengunjung yang masuk akan diperiksa dan dihitung barang bawaannya yang dapat menghasilkan sampah

Saat keluar dari kawasan tersebut maka sampah yang dibawa harus sama dengan barang bawaan ketika masuk ke kawasan tersebut.

Namun meskipun sudah diterapkan aturan tersebut, pihak BRIGADE masih menemukan banyak orang membandel.

Baca juga: Dinkes Palembang Tunda Pendistribusian Ribuan Vaksin Corona ke Puskesmas dan Rumah Sakit

Ketua BRIGADE Pagaralam, Arindi mengatakan, pihaknya berhasil mengumpulkan 40 karung sampah yang dikumpulkan dari kawasan Pandanan, Goa sampai sampai Kampung VI.

"Kita berhasil mengumpulkan sebanyak 40 karung sampah dari kawasan tersebut. Sampah ini diduga dari para pengunjung yang berkemah dikawasan tersebut," ujarnya.

Namun sampah tersebut dikumpulkan sejak tanggal 20 Desember 2020 sampai tanggal 1 Januari 2021.

"Sampah ini bukan saja dari sisa tahun baru namun dari pengunjung-pengunjung sebelumnya," katanya.

Dijelaskan Arindi, meskipun sudah aturan yang dibuat namun masih banyak pengunjung yang tidak menaati aturan yang ada.

Hal ini terbukti dengan masih ada pengunjung yang tidak membawa sampah mereka turun.

"Bagi pendaki dan pengunjung yang sampahnya tidak sesuai dengan barang bawaan mereka saat diperiksa maka akan dikenakan sangsi yaitu push up. Hal ini sebagai langkah untuk memberikan efek jera," jelasnya.

Diberitahukan Arindi, sebelumnya jalur pendakian ke puncak Dempo sempat ditutup mulai dari tanggal 30 Desember 2020 sampai tanggal 3 Januari 2021.

Namun saat ini pendakian sudah kembali dibuka sejak tanggal 4 Januari 2021.

"Jalur pendakian sudah dibuka kembali. Namun setiap pendaki yang akan mendaki kepuncak Dempo baik hanya berkemah dikawasan kampung IV wajib melakukan regestrasi di pos BRIGADE," tegasnya. (Sp/ Wawan Septiawan)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved