Jembatan Musi 6 Diresmikan Malam Ini, Dilakukan Virtual, Masyarakat Diimbau tak Hadir ke Lokasi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palembang akan menerjunkan 30 personel untuk membantu mengamankan jalannya peresmian Jembatan Musi 6, Rabu (30/12/2020) malam.

Walaupun digelar secara virtual, namun peresmian Jembatan Musi 6 tetap berisiko menimbulkan kerumunan dari warga yang antuasias dengan momen tersebut.

Jembatan Musi 6 diresmikan malam ini, dilakukan virtual, masyarakat diimbau tak hadir ke lokasi.

"Kita mensuport dari provinsi. Secara bagaimana pengaturannya di lapangan, itu tergantung pada provinsi dan ada Dishub juga," ujar Kasat Pol PP Kota Palembang, GA Putra Jaya, Rabu (30/12/2020).

Meski peresmian Jembatan Musi VI dianggap sebagai momen istimewa, namun Putra mengimbau kepada masyarakat untuk tidak hadir dan menyaksikan langsung acara tersebut.

Mengingat pandemi yang masih terjadi saat ini menjadikan risiko penularan covid-19 sangat mudah terjadi bila ada kerumunan.

Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 27 tahun2020 tentang adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman pada situasi covid-19 di Kota Palembang juga sudah diterapkan.

"Tidak diperkenankan untuk membuat kerumunan, termasuk di acara peresmian Jembatan Musi VI," ujarnya.

Sebagai informasi, Jembatan Musi VI memiliki panjang dengan total 925 meter, lebar 11,5 meter.

Untuk dua lajur dua arah masing-masing lebar jalan sejauh 8,5 meter ditambah trotoar lebar 1,5 meter.

Tinggi terhadap permukaan air Sungai Musi 13 meter dan kapasitas muatan sumbu 8 ton.

Diketahui, Jembatan Musi VI yang menghubungkan Seberang Ulu (SU) dan Ilir dikerjakan sejak 2015 hingga 2020.

Namun sayangnya setelah diresmikan Jembatan Musi VI belum bisa dilalui untuk umum.

Diwawancarai beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Darma Budhy mengatakan, Jembatan Musi VI akan diresmikan 30 Desember 2020, pukul 19.30 WIB.

"Setelah diresmikan memang belum dibuka. Kami butuh waktu beberapa hari untuk membersihkan tenda-tenda dan finishing jembatan," kata Darma Budhy saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Selasa (29/12/2020).

Lanjutnya, PUBM-TR Sumsel juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Satuan lalu lintas (Satlantas) Polrestabes Palembang.

"Untuk kapan dibuka untuk umum nanti akan diinformasikan lebih lanjut lagi. Sedangkan untuk peresmian akan diresmikan Gubernur Sumsel Herman Deru," katanya.

"Saat peresmian nanti akan ada hiburan untuk masyarakat berupa lampu-lampu jembatan yang akan dibuat semenarik mungkin seperti akan dibentuk huruf warna warni dan lain-lain," ujarnya.

Sementara itu, Jembatan Musi VI dibangun selama 6 tahun.

Darma mengatakan, beragam kendala banyak ditemui dalam pembangunan jembatan ini.

"Awalnya tidak ada masalah, lalu selesai Asian Games mengalami pengurangan dana, kemudian di 2019/2020 terkendala di pembebasan lahan.nNamun Alhamdulillah di 2020 pembebasan lahan selesai, maka langsung dikerjakan pembangunannya baik di seberang ulu maupun ilir," ujarnya.

"Untuk pembangunan Jembatan Musi VI ini menelan biaya dengan total Rp 548 miliar. Dengan rincian di tahap satu sebanyak Rp 334 miliar, tahap kedua Rp 135 miliar dan tahap ketiga Rp 78 miliar," jelasnya menambahkan.

Ketika ditanya seberapa optimis pengelola Jembatan Musi VI bisa memecah kemacetan atau kepadatan arus lalu lintas dari Seberang Ulu ke Seberang Ilir dan sebaliknya?

Menurutnya, Jembatan Musi VI beda dengan Jembatan Musi IV, Jembatan Musi VI lebih bermanfaat karena dia langsung mengakses ke Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Sultan Mansyur.

"Maka saya yakin masyarakat yang di Kertapati maupun dari Sultan Mansyur, Poligon, Demang Lebar Daun dan lain-lain pasti menggunakan Jembatan Musi VI. Sehingga diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Jalan Sudirman," ungkapnya.

Ikuti Kami di Google