Berita Kriminal Palembang

Tegur Anak Kecil yang Curi Lampu di BKB, Fikri Dikeroyok Belasan Orang Hingga Babak Belur

Dituduh telah menganiaya anak kecil berinisial RD (12) pada saat memancing di Pelantaran Benteng Kuto Besak, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil

Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Pahmi Ramadhan
Tegur Anak Kecil yang Curi Lampu di BKB, Fikri Dikeroyok Belasan Orang Hingga Babak Belur 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dituduh telah menganiaya anak kecil berinisial RD (12) pada saat memancing di Pelantaran Benteng Kuto Besak, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang pada Sabtu (19/12/2020) sekira pukul 00.30 WIB.

KMS. Ahmad Fikri (30) membantah hal tersebut. 

Fikri alias Iki yang ditemui di rumahnya di Jalan Merdeka Jeramba Karang, Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I Palembang mengatakan, pada saat kejadian ia tengah memancing. 

Kemudian datang segerombolan anak-anak usia belasan tahun dan langsung mengambil air minumnya.

"Saya katakan dek itu minum bukan untuk cuci tangan," ujar Fikri, Kamis (24/12/2020).

Kemudian ia melihat anak-anak tersebut mencongkel lampu jalan di TKP. 

"Saya lihat mereka ingin mengambil lampu dan lampu tersebut di putar nya. Kemudian saya tegur dan suruh pasang lagi, dan kebetulan di belakang ada satu petugas Sat Pol PP dan lampu tersebut dikembalikan," katanya. 

Kemudian rombongan anak-anak tersebut bubar dan tiba-tiba datang seorang laki-laki tatoan menghampiri korban. 

"Laki-laki itu katakan kanapa saya tuduh anak itu maling, lalu saya jawab memang dia mau mencongkel lampu. Kemudian laki-laki itu katakan kenapa saya pukul anak itu dan dengan tegas saya katakan tidak memukul anak itu," tegasnya. 

Laki-laki itu berkata kalau korban tidak mengenali anak siapa itu, dan korban disuruh menunggu di TKP. 

Tiba-tiba datang ayah anak tersebut dengan romobongannya sekitar 15 orang. 

"Karena merasa terancam saya panggil lagi Pol PP tadi," katanya. 

Lanjut Fikri menuturkan, belum sempat ia menjelaskan kepada ayah anak tersebut mata kanannya langsung ditonjok.

"Kemudian rombongan anak-tadi ikut memukul saya. Ada yang menusuk mata saya menggunakan besi, memukul badan saya hingga mata saya berdarah," jelasnya. 

Pol PP tersebut mencoba melerai namun karena banyak orang korban disuru pergi dan langsung ke Rumah Sakit. 

"Saya masih dikejar mereka namun dihalangi Pol PP tersebut, akibatnya kulit mata sebelah kanan saya robek dan dijahit sebanyak 13 jahitan," ketanya. 

Tidak hanya itu akibat pengainayaan itu, punggung korban memar, rahang sebelah kiri luka, dan hidung lebam. 

Atas kejadian tersebut, keluarga Fikri langsung melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polrestabes Palembang pada Sabtu (19/12/2020) pagi. 

Ia berharap agar kasus tersebut bisa di proses sesuai hukum, karena ia korban penganiayaan.

Informasi yang dihimpun ayah anak tersebut berjualan mie tek tek di TKP. 

Versi keluarga RD (12) malah sebaliknya.

RD (12), mengaku dituduh ingin mencuri dan menjadi korban penganiayaan yang dilakukan  seorang pelaku di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Akibatnya korban mengalami sakit ditubuhnya dan sering muntah-muntah. 

Penganiayaan tersebut terjadi di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Sabtu (19/12/2020) sekira pukul 00.30 WIB. 

MSY Husnani (48) langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang.

Husnani mengatakan, awalnya anaknya tengah memancing di TKP bersama dengan teman-temannya. 

Kemudian tidak sengaja tersenggol lampu penerangan hingga lampu tersebut padam. 

Saat anaknya ingin membetulkan lampu tersebut dengan tujuan agar di TKP kembali terang, anaknya malah dituduh ingin mencuri lampu tersebut oleh sesama pemancing yang umurnya sudah dewasa.

"Anak saya pulang dan mengatakan telah dianiaya pelaku yang kami tidak kenal," ujar Husnani warga Jalan Temon, Kelurahan 27 Ilir, Kecamatan Ilir Barat 2 Palembang, Selasa (22/12/2020).

Lanjut Husnani menuturkan, dari pengakuan anaknya saat itu pelaku memukulnya dengan cara menampar muka korban, menjenggut rambutnya, dan menendang paha korban sebelah kiri.

"Karena lokasi sepi tidak ada orang yang menolong anak saya, hingga dia menangis dan pulang ke rumah," katanya. 

Ia baru melaporkan kejadian tersebut lantaran melihat anaknya sering muntah-muntah dan mengaku sakit akibat dipukuli pelaku. 

"Saya fikir biasa saja, namun melihat anak saya sering pusing dan muntah saya langsung memutuskan melaporkan pelaku ke polisi. Saya benar-benar pelaku tertangkap dengan harapan dia bertanggungjawab," tutupnya. 

Sementara itu Kasubag Humas Polrestabes Palembang Akp Irene membenarkan adanya laporan kekerasan terhadap anak di bawah umur yang dialami korban. 

"Laporan korban sudah diterima anggota piket SPKT kita, selanjutnya laporan korban akan ditindak lanjuti Unit PPA Polrestabes Palembang," tutupnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved