Adiknya Sedang Hamil 9 Bulan Tewas Dibunuh, Kakak Korban Emosi Minta Pelaku Dihukum Mati
Kasus pembunuhan Hilda Hidayah, perempuan hamil sembilan bulan di Jakarta Timur, akhirnya terbongkar
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA-Kasus pembunuhan Hilda Hidayah, perempuan hamil sembilan bulan di Jakarta Timur, akhirnya terbongkar.
Mayat Hilda ditemukan di jalur masuk Tol Jagorawi, Jakarta Timur, 7 April 2019.
Dua tersangka pembunuhnya baru diamankan beberapa hari lalu yakni Hendra Supriyatna (38 tahun) dan Qhairul Fauzi (20 tahun).
Mengetahui tersangka pembunuh telah ditangkap, keluarga Hilda tak bisa menyembunyikan emosi saat pengungkapan kasus pembunuhan Hilda di Mapolsek Makasar, Rabu (16/12/2020).
Saat itu juga kedua tersangka Hendra Supriyatna alias Indra (38) dan Muhammad Qhairul Fauzi alias Unyil (20) dihadirkan.
Anggota keluarga yang hendak mengikuti ungkap kasus bersama wartawan diminta menjauh sementara dari lokasi jumpa pers guna mencegah hal tak diinginkan.
Kakak ipar Hilda, Abudin (45) mengaku marah saat diberitahu personel Polsek Makasar pada Senin (14/12/2020) bahwa sudah nyaris dua tahun Hilda tewas.
"Selama ini kita berusaha mencari keberadaannya, tanya sana-sini. Tanya ke teman-teman si Indra di terminal. Mereka bilang Hilda sehat-sehat saja," kata Abudin di Makasar, Jakarta Timur, Kamis (17/12/2020).
Sepengetahuan keluarga, Hilda dan Indra yang hubungan tak direstui sudah menikah siri pada Desember 2018 lalu tinggal bersama di Cikarang, Bekasi.
Selepas menikah siri pihak keluarga tak lagi mendapat kabar dari Hilda dan Indra, terlebih saat Indra berhenti dari pekerjaan sebagai sopir bus Mayasari.
Usai membunuh lalu membuang jasad Hilda yang sedang hamil sembilan bulan pada 3 April 2019 silam, Indra beralih profesi jadi sopir truk ekspedisi.
"Tidak ada harga lagi, saya mau pelaku dihukum mati. Bila perlu, kalau ada lebih (berat) dari hukuman mati saya ambil itu. Tidak ada harga lagi untuk hukuman mati, bila perlu keduanya dihukum mati," ujarnya.
Dia mengaku kesal saat mengetahui Unyil terlibat dalam pembunuhan Hilda namun selama ini justru merahasiakannya, padahal Unyil mengenal Abudin.
Mereka saling kenal karena pada 2019 silam Indra masih merupakan sopir bus Mayasari P9BC rute Kampung Rambutan-Cikarang, Unyil kernet bus.
Sementara keluarga Hilda menjalankan usaha warung makan di Terminal Kampung Rambutan, Hilda dan Indra pun saling kenal di terminal.