Berita Pagaralam

Warga Berburu Kembang Keladi Loreng Jenis Endemik Pagaralam, Nekat Turun ke Lembah Sungai Curam

Tapi tidak mudah mencari kembang keladi di Pagaralam ini, saya harus turun ke lembah sungai yang curam untuk bisa menemukan kembang keladi ini.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/WAWAN SEPTIAWAN
Asrul (38) warga Desa Karang Dale Kota Pagaralam menunjukkan pembibitan kembang keladi berbagai jenis, Rabu (16/12/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Demam keladi kembali melanda Indonesia. Harga yang mahal serta bentuknya yang unik menjadi daya pikat masyarakat untuk mengkoleksinya.

Keadaan ini juga terjadi di Kota Pagaralam terutama ibu-ibu rumah tangga. Para IRT ini rela merogeh kocek lebih dalam untuk bisa mengkoleksi kembang keladi beraneka jenis.

Demam bunga keladi ini juga dimanfaatkan sejumlah warga Pagaralam untuk mendapat keuntungan dengan mencari jenis-jenis kembang keladi baru untuk dijual.

Bahkan warga rela dan nekat mencari kembang keladi tersebut dengan menuruni lembah sungai untuk mendapatkan jenis kembang keladi baru.

Seperti yang dilakukan Asrul (38) warga Desa Karang Dale Kota Pagaralam. Dirinya memang sejak lama menjadi penghobi tanaman namun tanaman hias yaitu bonsai.

Baca juga: Palembang Zona Merah, Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah, Operasi Yustisi Kembali Digencarkan

Baca juga: Peserta Rapat Pleno KPU Musirawas Diawasi Ketat, Lewati X-Ray dan Diperiksa Metal Detector

Baca juga: Simulasi Belajar Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19, Orangtua Boleh Antar Sampai Pintu Gerbang

"Selama ini saya memang sudah hobi tanaman hias, namun hanya bonsai bukan bunga dan kembang. Tapi saat saat kembang keladi mulai populer saya mencoba untuk mencari keberuntungan di sini," ujarnya.

Saat viral harga kembang keladi saya mulai mencari kembang keladi jenis baru yang menjadi endemik dari Kota Pagaralam.

"Tapi tidak mudah mencari kembang keladi di Pagaralam ini, saya harus turun ke lembah sungai yang curam untuk bisa menemukan kembang keladi ini," katanya.

Bahkan untuk bisa sampai kelokasi harus berjalan kaki hingga setengah hari. Belum ditambah naik turun jurang dan menyesuri sungai baik Sungai Lematang dan Sungai Selangis.

"Memang kembang keladi ini banyak ditemukan di tepi Sungai jadi, mau tidak mau harus turun ke dalam sungai agar bisa menemukan kembang keladi tersebut," ungkapnya.

Dari hasil pemburuan kembang keladi ini dirinya mendapatkan jenis yang dinilai cukup unik. Keladi dengan corak mirip loreng mirip seragam TNI ditemukan di Pagaralam.

"Ini yang menurut saya kembang keladi unik karena coraknya mirip baju TNI. Coraknya loreng dan jarang terlihat ditanam oleh warga," lanjutnya.

Dijelaskan Asrul, saat ini dirinya mulai melalukan pengembang biakan kembang keladi ini agar bisa dijual dan mampu menjadi sumber penghasilan.

"Saat ini masih kami jual sekitar Rp 50 ribu per pot dengan ukuran 20 centimeter. Dan sudah ada beberapa penjual dari luar Pagaralam yang melirik kembang keladi ini," ungkapnya.

Ikuti Kami di Google

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved