Pengacara Sebut Ada Luka Tak Wajar di Tubuh Jasad Enam Laskar FPI yang Ditembak Polisi
Front Pembela Islam (FPI) menemukan luka-luka tidak wajar yang dialami oleh enam anggotanya yang tewas ditembak polisi.
Menurut polisi, dua pistol tersebut bukan pistol rakitan. Versi polisi, pihak laskar menembak sebanyak tiga kali.
Barang bukti lain yang ditunjukkan adalah sebilah pedang dan sebilah celurit.
Versi FPI
Sekretaris Umum FPI Munarman sebelumnya menjelaskan, Rizieq dan keluarga saat itu tengah menuju acara pengajian subuh keluarga.
Rizieq berangkat dari Sentul, Bogor, pukul 22.30 WIB.
Dalam iring-iringan kendaraan ada juga empat mobil lainnya yang ditumpangi para anggota laskar FPI pengawal Rizieq.
Rombongan sudah menyadari dibuntuti oleh kendaraan lain sejak dari Sentul. Namun, kata dia, para penguntit itu baru beraksi pukul 12.30 WIB, setelah rombongan Rizieq berada di tol Jakarta-Cikampek, dekat Gerbang Tol Karawang Timur.
"Para penguntit berusaha memotong entah apa tujuannya. Ini orang tak berseragam. Berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Senin sore.
"Ini orang tak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan. Para pengawal bereaksi untuk melindungi HRS (Rizieq). Reaksi normal," katanya.
Menurut dia, ada dua mobil berisi pengawal yang mencoba menghentikan aksi penguntit itu.
Sementara dua mobil lainnya terus jalan mengawal rombongan Rizieq dan keluarga ke tempat tujuan.
Namun, dari dua mobil yang berhadapan dengan penguntit itu, kata Munarman, satu mobil langsung pergi setelah mendengar suara tembakan.
"Mobil yang satunya menyelamatkan diri karena ada tembakan," ujarnya.
Setelah itu, pihak FPI tak bisa melakukan komunikasi lagi dengan enam anggota laskar tersebut.
Oleh karena itu, FPI merilis siaran pers yang menyatakan keenam pengawal Rizieq itu hilang.