Berita Viral
Viral Emak-emak Dekati Buaya Berkalung Ban di Palu, Padahal Panji Petualang Tak Bisa Menaklukannya
Buaya berkalung ban di Kota Palu kembali muncul dan terekam kamera warga Selasa 1 Desember 2020 siang.Buaya berkalung ban yang sering viral ini tere
Selain soal sayembara, The Telegraph juga menyoroti nasib buaya siam yang terancam punah itu.
The Telegraph menceritakan detail asal usul buaya tersebut terjebak dalam sebuah ban dan berbagai upaya yang dilakukan lembaga konservasi Indonesia untuk menyelamatkan buaya itu.
Media lain menyebutkan, buaya air asin sepanjang 13 kaki atau empat meter itu akan mati lemas jika tidak segera diselamatkan.
Laman standard.co.uk memberikan judul 'Pemerintah Indonesia menawarkan hadiah untuk menyelamatkan buaya dengan ban melilit di lehernya selama lebih dari tiga tahun' pada artikelnya yang dimuat Sabtu (1/2/2020).

Media ternama di Inggris, Daily Mail juga menyoroti sayembara penyelamatan ini.
Dengan menyertakan beberapa foto reptil malang tersebut, Daily Mail membuat judul 'Hadiah ditawarkan bagi siapapun yang cukup berani (atau bodoh) untuk melepaskan ban sepeda motor yang melilit di leher buaya sepanjang 13 kaki'.

Meski membuat judul sedemikian rupa, di dalam artikel tersebut menyebut tidak ingin sekadar memberi iming-iming kepada orang yang nekat.
Tetapi, orang yang berniat mengikuti sayembara itu harus mempunyai kemampuan menaklukkan buaya.
"Hasmar menekankan bahwa dia tidak ingin mendukung orang amatir untuk mengambil risiko sendiri dan hanya ingin [meminta] orang-orang dengan latar belakang penyelamatan satwa liar," tulis Daily Mail.
5. Penyelamatan belum membuahkan hasil
Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah menurunkan tim penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Kamis (6/2/2020).
BKSDA menurunkan dua personel yang bertugas menangkap buaya berkalung ban, yang dibantu sejumlah personel dari Ditpolairud Polda Sulteng.
Mereka menggunakan satu unit perahu karet untuk mengikuti arah pergerakan buaya berkalung ban.
Aksi penyelamatan ini dimaksudkan untuk melepas ban yang sudah bertahun-tahun tersangkut di leher buaya malang tersebut.
Kedua personel BKSDA Sulawesi Tengah dalam misi ini dibekali dengan alat khusus yang disebut 'harpun.'
Alat bernama harpun dihubungkan dengan tali dan dipasang di ujung tombak.
Teknisnya, tombak itu nantinya akan diarahkan pada badan buaya, serta harpun tertancap buaya petugas kemudian akan menarik buaya sampai bisa ditaklukkan.



Namun, proses penyelamatan buaya berkalung ban itu belum membuahkan hasil.
Kedua petugas yang ditugaskan untuk menangkap buaya beberapa kali melihat kemunculan buaya berkalung ban, tetapi masih mengalami kendala untuk melemparkan tombak.
Ketua Satgas Penanganan Konflik Buaya BKSDA Haruna mengatakan, pihaknya sudah turun sejak pukul 05.00 WITA untuk proses pemantauan.
Proses pencarian dengan perahu karet dimulai pukul 10.00 WITA dan istirahat pada pukul 17.30 WITA.
Namun, rencananya tim akan kembali mencoba melakukan penyelamatan pada Kamis (6/2/2020) malam.
"Kendala kita ombak sangat besar saat di muara," kata Haruna.
Menjelang Kamis sore, buaya berkalung ban itu bergeser sekitar satu kilometer ke arah selatan, tepatnya di sekitar Jembatan Palu I.
Di sana, tim kembali berusaha melakukan penyelamatan, tetapi sayangnya tak juga membuahkan hasil.
"Buaya timbul tenggelam, dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain," tambah Haruna.
Haruna menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelamatan sampai ban yang ada di leher buaya bisa dilepas.
"Setelah ditangkap, buayanya akan dilepasliarkan kembali," terangnya.
Update foto-foto terbaru dari BKSDA Sulteng:
(TribunPalu.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Buaya Berkalung Ban Kembali Muncul, Terekam Kamera Berada di Dekat Wanita di Bantaran Sungai Palu, https://palu.tribunnews.com/2020/12/01/buaya-berkalung-ban-kembali-muncul-terekam-kamera-berada-di-dekat-wanita-di-bantaran-sungai-palu?page=all.
Penulis: Imam Saputro
Editor: Imam Saputro