Series Laporan Limbah Medis Covid 19
Menunggu Ahli Memeriksa Kantong Kuning Tak Bertuan
Limbah medis yang berhubungan dengan Covid-10 dibuang begitu saja di Kota Pagaralam Sumatera Selatan.
Penulis: Prawira Maulana | Editor: Vanda Rosetiati
Limbah medis yang berhubungan dengan Covid-19 dibuang begitu saja di Kota Pagaralam Sumatera Selatan. Temuan itu mengungkap fakta-fakta baru tentang longgarnya managemen sampah medis di sana.
Oleh Prawira Maulana dan Wawan Septian
Dua kantong plastik besar berwarna kuning mengambang di aliran sungai kecil di pinggir Jalan Padang Tebung Desa Cawang Baru Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam Sumatera Selatan. Kantong plastik itu ternyata berisi alat suntik bekas pakai dan pack bekas rapid test Covid-19.
Foto-foto temuan itu pun viral dan jadi perbincangan warga di media sosial pada 15 Oktober 2020. Sungai kecil tempat ditemukannya sampah medis itu paling tidak mengalir ke tiga desa mulai dari Cawang Baru, Pagar Agung dan Keban Agung. Sebagai sumber air untuk sawah dan kolam ikan warga.
Saat perkara itu viral, tim redaksi mendatangi langsung tempat kejadian perkara. Sungai kecil itu berada di areal persawahan. Meski hanya berjarak lima menit perjalanan dari terminal Nedagung Pagaralam, namun tempat itu jauh dari pemukiman warga. Tak ada warga sekitar yang melihat langsung si pembuang sampah. Warga sekitar juga bukan yang pertama kali menemukan sampah medis itu.
Ceritanya peristiwa penemuan sampah medis itu pertama kali diposting oleh akun facebook bernama Dodi Harson ke akun grup Dangau Basemah. Akun Dangau Basemah kerap menjadi tempat diskusi warga netizen yang berhubungan dengan isu-isu di Kota Pagaralam.
Isi postinganya berupa foto lengkap dengan caption berbahasa Pagaralam. “di capak kah d Siring pinggir jln Padang tebung. 2 asoy bekas alat" kesehatan . bebegau kami nginak barang ini .apeagi maini viral nga covid19 .sapelah ncapak kah Dandanan ini.”
Kira-kira artinya seperti ini, "dibuang di sungai kecil di pinggir Jalan Padang Tebung. Dua kantong plastik bekas alat-alat kesehatan. Terkejut kami melihat barang ini. Apalagi saat ini viral tentang Covid-19. Siapalah yang membuang barang ini?”
Namun saat berita penemuan sampah itu diberitakan oleh media massa dengan merujuk sumber awal dari kiriman foto dan keterangan dari grup facebook itu, si empunya posting menghapusnya.
Tim redaksi berusaha menghubungi pemilik akun Dodi Harson dengan mengirimi pesan di facebook. Sampai akhir November 2020 akun tersebut tak menjawab.
Namun, otoritas setempat lewat Dinas Kesehatan Kota Pagaralam memastikan kantong plastik itu memang sampah medis yang berhubungan dengan covid-19. Namun tak tahu siapa yang membuangnya. Polisi pun turun tangan.
Kamis 15 Oktober 2020 saat penemuan itu, di Kota Pagaralam sudah ada 22 warga yang terkonfirmasi Covid-19. Warga makin resah apalagi ada pula informasi tentang banyaknya para tenaga kesehatan dan ibu-ibu PKK yang reaktif Covid-19. Di media sosial, perkara ini pun dihubung-hubungkan.
Lebih dari satu bulan berlalu belum ada titik terang siapa yang membuang sampah medis ini. Polisi sampai kini belum menetapkan tersangka meski sudah mengamankan barang bukti dan memeriksa beberapa orang saksi termasuk dari Dinas Kesehatan Kota Pagaralam.
Kasat Reskrim Polresta Pagaralam AKP Acep Yuli saat diwawancarai Jumat (27/11) mengatakan kasus masih pada tahap penyelidikan. “Kami masih menunggu ahli, apakah perbuatan itu bisa mencemarkan lingkungan (atau tidak),” katanya.
Acep merinci kesulitan dalam perkara ini adalah hanya pada menemukan waktu yang pas untuk mendatangkan atau memeriksa ahli. “Banyak kasus nunggak gara-gara covid,” katanya. Sementara itu saat ditanya tetang para terduga, Acep mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan.