Ibu Mahfud MD Ketakutan, Detik-detik Rumah Orangtua Mahfud MD Digeruduk Massa Kemarin : Mencekam
Marwiyah yang saat itu tinggal di Surabaya sampai memutuskan untuk berangkat ke rumah ibunya tersebut untuk memastikan keadaan ibunya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Detik-detik rumah orangtua Mahfud MD digeruduk massa diungkap oleh adik bungsu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Dr Siti Marwiyah.
Siti mengungkapkan situasi ketika rumah yang ditinggali ibu kandungnya, Siti Khadidjah, di Kelurahan Bugih Pamekasan Madura digeruduk sekelompok orang Selasa (1/12/2020) kemarin.
Marwiyah yang saat itu tinggal di Surabaya sampai memutuskan untuk berangkat ke rumah ibunya tersebut untuk memastikan keadaan ibunya.
Dalam video yang direkam Marwiyah usai salat subuh Rabu (2/12/2020) tadi, ia menceritakan ketika kejadian itu ibunya baru selesai salat zuhur dan tengah beristirahat siang.
Baca juga: Mereka Mengganggu Ibu Saya, Akhirnya Mahfud MD Bersuara setelah Rumah Orangtua Digeruduk Massa
Baca juga: Duka di Hari Pernikahan, Tamu Undangan Menangis, Tak Tahu Calon Pengantin Wanita Sudah Meninggal
Baca juga: Terjawab di ILC Semalam, Blak-blakan Ali Ngabalin Soal Isi Koper, Ikut Edhy Prabowo Belanja, Tapi
Kemudian sekelompok orang mendatangi rumah yang hanya dihuni para perempuan tersebut.
Berdasarkan cerita kakak perempuannya yang berusia 70 tahun dan ada di rumah saat kejadian tersebut, Marwiyah mengatakan sekelompok orang tersebut berteriak, menggedor pintu, dan bahkan sampai naik ke pagar sehingga membuat para penghuni ketakutan.
"Ibu sudah 90 tahun dan kakak saya ini sudah 70 tahun. Jadi di sini penghuninya, tinggalnya perempuan semua. Dua perawat juga perempuan semua. Kejadian kemarin memang mencekamlah," kata Marwiyah dalam video yang diterima Tribunnews.com pada Rabu (2/12/2020).
Marwiyah mengatakan, setelah itu perawat ibunya yang berada di rumah kemudian menelponnya juga untuk memberitahukan situasi tersebut.
Setelah itu, ia kemudian langsung koordinasi dengan Kapolres setempat.
Baca juga: Sederet Fakta Rumah Mahfud MD Didemo Massa, Ibu Trauma, Keponakan Sebut Ada Ancaman Bakar Rumah
Baca juga: FAKTA BARU Perburuan Ali Kalora Cs Dibongkar Kepala BNPT Boy Rafli, Rekam Jejak Pimpinan MIT
Baca juga: Inilah Daftar dan Wajah 11 DPO Jaringan MIT yang Sedang Diburu, Ancaman Bagi yang Menyembunyikan
"Kami di keluarga kami juga, begitu perawat telpon-telpon semua untuk menginfokan bahwa di luar itu ramai, ya kami langsung koordinasi dengan Pak Kapolres juga," kata Marwiyah.
Berikut fakta-fakta terkait rumah ibu Mahfud MD yang digeruduk massa, yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:
Kata Warga
Dikutip dari Surya.co.id, warga setempat mengaku tidak tahu apa maksud dan keinginan sejumlah massa tersebut.
"Saya tadi nyuci di belakang. Lalu kok ada rame-rame, saya keluar sebentar ternyata sudah banyak orang."
"Saya enggak tahu mau apa puluhan orang itu, berpeci semua," kata warga setempat yang enggan disebutkan namanya, Selasa.
Menurut dia, sejumlah orang itu mulai berdatangan ke rumah ibu Mahfud MD diperkirakan pukul 14.30 WIB.
Massa membubarkan diri, saat personel kepolisian dari Polres Pamekasan mendatangi lokasi.
Rumah Kosong
Ketua RT 5, RW 3, Kelurahan Bugih, Slamet, menyebut rumah itu biasanya ditempati ibu Mahfud MD bersama perawatnya.
Namun, rumah ibu Mahfud MD tersebut sedang kosong hari ini.
"Rumah itu saat ini kosong. Tapi setiap hari dijaga antara tiga sampai enam polisi berbaju preman," ungkap Slamet, dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar enggan berkomentar saat diwawancara usai aksi di lokasi kejadian.
Didatangi Ratusan Orang
Masih dikutip dari laman yang sama, tetangga Mahfud MD, Halili mengatakan, aksi itu berlangsung singkat.
Menurutnya, ada massa yang datang menggunakan mobil dan jalan kaki.
Rata-rata, massa mengenakan sarung, memakai kopiah atau sorban.
"Sekitar 200 orang lebih yang demo. Kendaraan mereka diparkir di pinggir jalan."
"Panjangnya kira-kira 100 meter memanjang ke timur," kata Halili di lokasi, Selasa.
Warga Ketakutan
Halili dan tetangga lainnya tak berani mendekati massa.
Warga ketakutan karena massa datang tiba-tiba.
"Saya mau mengantar anak ke madrasah tidak jadi. Takut ada keributan."
"Aksi mereka kurang lebih lima menit," jelas Halili.
(Tribunnews.com/Nuryanti, Surya.co.id/Kuswanto Ferdian, Kompas.com/Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman)
