Habib Rizieq Akhirnya Minta Maaf Telah Membuat Kerumunan, Sebut Seluruh Agenda Dihentikan & Isolasi
Habib Rizieq Akhirnya Minta Maaf Telah Membuat Kerumunan, Sebut Seluruh Agenda Dihentikan
Mereka menuding jika pihak yang mengumandangkan azan jihad tersebut adalah pendukung Habib Rizieq Shihab.
Dalam artikelnya yang berjudul "In Indonesia, ‘call to jihad’ videos by hardline cleric’s fans show threat of rising fundamentalism" atau "Di Indonesia, video 'seruan untuk berjihad' oleh penggemar ulama garis keras menunjukkan ancaman meningkatnya fundamentalisme" SCMP mengatakan jika penggemar ulama garis keras Indonesia yang kontroversial telah membuat video yang mengubah ayat dalam azan menjadi panggilan untuk jihad.
Azan tersebut kata SCMP menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya fundamentalisme agama.
Lebiyh burukanya dapat menjadi konflik di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.
Wartawan SCMP juga mengaku telah melihat setidaknya empat versi video ini dibagikan di platform media sosial seperti Twitter dan Facebook, serta aplikasi perpesanan WhatsApp.
Setiap video menunjukkan sekelompok pria berbusana Muslim, berdiri dalam barisan, mendengarkan seorang pria menyanyikan adzan.
Sebuah ayat nyanyian, yang aslinya berarti "cepat untuk shalat", telah diubah menjadi "hayya alal jihad", atau "bangkit untuk jihad", yang ditanggapi oleh orang-orang dengan berteriak, "Tuhan Maha Besar", dan mengangkat tinju mereka di udara.
Dalam satu video, lima pria ditampilkan sedang memegang pedang.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, secara tegas menolak seruan jihad yang dilakukan sekelompok orang di masjid.
Pasalnya, JK sapaan karibnya, menilai azan di masjid dengan menambahkan seruan untuk berjihad adalah kekeliruan yang harus diluruskan.
Azan hayya alal jihad itu keliru, harus diluruskan.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), (TRIBUNNEWS.COM/Laily Rachev/Setpres)
DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu.
"Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan,” kata Jusuf Kalla dalam rapat virtual pengurus DMI seluruh Indonesia, Selasa (1/12/2020).
Menurut JK pengertian jihad jangan dijadikan seruan untuk membunuh, membom, atau saling mematikan.
"Jihad mengajak membunuh seperti kejadian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah merupakan pelanggaran yang luar biasa yang harus dihukum oleh negara," katanya.
Namun, dirinya menjelaskan, jihad tidak selamanya bermakna negatif karena menuntut ilmu atau berdakwah juga bisa diartikan berjihad, sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwah.