Ali Kalora Diburu Pasukan Khusus TNI, Menguasai Jalur di Hutan karena Bekas Penebang Kayu
Pasukan khusus TNI yang dikerahkan terdiri dari Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad), Marinir dan Pleton Pengintai Keamanan (Tontaikam)
"Setelah ditinggal Santoso dan Basri, nampaknya kelompok ini lebih mengarah menjadi gerombolan kriminal ketimbang kelompok teroris," ujar Yana kepada wartawan, Senin (30/11/2020).
Menurut Yana, eksisnya kelompok Ali Kalora yang diperkirakan berjumlah 11-13 orang ini dikarenakan mereka mendiami wilayah pegunungan dan hutan di wilayah Poso hingga Parigi, Sulawesi Tengah.
Hal ini pula, kata Yana, menyebabkan terhambatnya upaya penangkapan kelompok ini, akibat sulitnya medan dan kelihaian kelompok ini menghindari aparat.
"Bahkan operasi Tinombala yang sudah berlangsung hampir lima tahun gagal menangkap Ali Kalora yang memang dimaksudkan untuk mengikis habis kelompok teror Poso yang awalnya dibangun Santoso dan kini dipimpin Ali Kalora," tutur dosen ilmu politik UMM tersebut.
Yana juga mempertanyakan kepemimpinan Komjen Boy Rafli Amar di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Setelah dilantik Presiden Jokowi pada awal Mei 2020 menggantikan Suhardi Aliyus, Boy berjanji menjadikan penanganan sisa kelompok teror Santoso sebagai prioritas utama agenda BNPT," tegas Yana.
Justru Yana heran, pada awal Agustus 2020, seperti mendahului kunjungan Boy Rafli ke wilayah operasi kelompok teroris ini, Ali Kalora dan kelompoknya melakukan penyanderaan dua orang petani dan merampok rombongan pegawai Pemda Poso di jalan Trans Sulawesi.
"Mungkin keberadaan Ali Kalora sempat diremehkan, karena dibandingkan Santoso yang memiliki kemampuan tempur dan perekrutan anggota, kapasitas Ali Kalora diragukan bisa membuat kelompok teror ini bertahan, apalagi ditengah kepungan intensif Operasi Tinombala," paparnya.
Yana berujar, MIT pimpinan Santoso sempat memiliki lebih dari 50 anggota yang terus berkurang akibat tertangkap aparat.
Namun kehilangan dua pimpinan kunci ditambah penangkapan, menurut Yana, sempat membuat BNPT meyakini kelompok teror ini menyisakan beberapa orang saja.