Berita Palembang

Sekolah Terhenti Lantaran Covid-19, Cerita Anak Didik LPKA Palembang Akan Hadapi Ujian

Agar bisa menjawab pertanyaan dari soal ujian RH selalu mendatangi perpustakaan untuk belajar.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
RH ketika menceritakan kesiapannya untuk menghadapi ujian semester, Senin (30/11/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sama seperti siswa kebanyakan, anak didik LPKA Kelas 1 Palembang juga mengikuti ujian semester yang ada di sekolah LPKA Kelas 1 Palembang.

Seperti yang diungkapkan anak didik LPKA berinisial RH. Remaja kasus penganiayaan menyebabkan korbannya meninggal ini, bersiap mengikuti ujian semester.

Memang, persiapan tak seperti siswa pada umumnya yang ada di luar. Ia mempersiapkan dengan cara membaca kembali buku-buku yang ada di perpustakaan tempatnya dibina sekarang.

"Sebelumnya sempat libur sekolah. Katanya ada pandemi corona, jadi guru tidak datang. Beberapa minggu ini ada kabar dari pegawai, ada ujian. Makanya harus siap untuk mengikuti ujian," ujar remaja yang divonis 7.5 tahun penjara ini ketika ditemui, Senin (30/1/2020).

RH yang ikut dalam sekolah fillial di LPKA Kelas 1 Palembang dan mengambil jurusan IPS. Agar bisa menjawab pertanyaan dari soal ujian RH selalu mendatangi perpustakaan untuk belajar.

Karena, untuk saat ini ia dan teman-temannya belum bisa belajar tatap muka secara langsung seperti sebelum masa pandemi. Sehingga, ia memilih untuk belajar sendiri dengan berbekalkan pinjaman buku yang diperolehnya dari perpustakaan di LPKA Kelas 1 Palembang.

"Kalau di sini, jadi memang benar-benar bisa fokus belajar. Dengan belajar, aku yakin bisa menjawab semua soal. Meski, tidak masuk sekolah karena corona," ujar remaja yang telah menjalani pembinaan selama 3.4 tahun ini.

Ia juga mengungkapkan, sangat beruntung bisa kembali melanjutkan sekolah. Meski berada di dalam pembinaan LPKA.

Remaja yang berasal dari Belitang OKU Timur ini juga mengungkapkan, perhatian dari pegawai LPKA Kelas 1 Palembang tak jauh berbeda dari orangtuanya.

Walaupun tidak sama dengan orangtua, ia mengaku sangat dibantu dari pegawai LPKA. Mulai dari pendidikan hingga kegiatan sehari-hari yang ada di LPKA. Dari itulah, ia ingin menjadi orang yang bermanfaat setelah keluar nanti. Terlebih, untuk kedua orang tuanya.

"Aku benar-benar ingin bermanfaat dan bisa bahagiakan orang tua. Kalau keluar nanti, aku mau lanjut kuliah. Bisa jadi orang yang sukses dan tidak mau lagi terjerumus dengan pergaulan," ungkapnya.

RH tak lama lagi akan menantikan kebebasannya. Tinggal 10 bulan lagi, setelah banyak mendapatkan keringanan pembinaan ia akan bebas.

Ia berharap, nantinya melanjutkan kuliah dan bisa bekerja. Terlebih, ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Ia juga menyadari, bila menjadi harapan kedua orang tuanya karena satu-satunya anak lelaki dari tiga bersaudara.

"Besok mulai ulangan. Aku yakin pasti bisa menjawab soal. Aku sudah siap untuk ulangan," pungkasnya.

Ikuti Kami di Google

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved