Berita Muratara
Kabupaten Muratara Mulai Dilanda Banjir Lagi, Ini yang Keempat Kalinya di Tahun 2020
Nanti kami kabari lagi desa mana saja yang kena banjir, jumlah warga yang terdampak juga masih kami data
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
Meski sudah ratusan rumah yang dilanda banjir, namun hanya beberapa rumah saja yang terendam banjir.
Pasalnya rumah penduduk yang berada di bantaran Sungai Rawas mayoritas jenis rumah panggung atau bertingkat.
Warga yang memiliki rumah panggung masih bertahan di rumahnya sembari terus waspada dengan kondisi air.
Namun warga yang rumahnya sudah terendam terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak terkena banjir.
Curah Hujan Meningkat Hingga 2021
Sebelumnya pada awal November lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara meminta warga mewaspadai bencana akibat hujan deras seiring masuknya musim hujan.
Berbagai bencana alam yang mengintai seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
"Sebenarnya kalau tanah longsor ada tapi jarang, kalau banjir memang langganan, pohon tumbang juga cukup sering," kata Kepala BPBD Muratara Syarmidi, Selasa (3/11/2020).
Ia mengungkapkan potensi meningkatnya curah hujan di wilayah Kabupaten Muratara diprediksi akan berlangsung hingga awal 2021.
"BMKG memprediksi curah hujan disertai angin kencang khususnya di Muratara, dengan peningkatan itensitas 40 persen curah hujan," kata Syarmidi.
Ia membenarkan bahwa wilayah Kabupaten Muratara merupakan daerah langganan bencana khususnya banjir.
Pihaknya mengaku sudah melakukan pementaan bencana.
Menurut Syarmidi, wilayah yang berpotensi bencana banjir terjadi di sepanjang aliran sungai Rupit dan Rawas.
Seperti Kecamatan Rupit, Karang Jaya, Karang Dapo, dan Kecamatan Rawas Ilir.
Potensi tanah longsor juga sering terjadi di sepanjang aliran sungai tersebut.
Sedangkan potensi angin puting beliung hanya terpantau di tiga wilayah, yakni Kecamatan Nibung, Rawas Ulu dan Kecamatan Rupit.